New Post

Rss

Saturday, March 31, 2012
no image

Sayang..sambutlah rindu ini..


Dada ini bergetaran tika dia melewati kamarku.Sememangnya sejak dia menumpang rumah sewaku, aku sering curi pandang pada raut wajahnya yang yang  benar-benar tampan. Senyumannya yang manis dengan misai yang di jaga rapi  membuatkan aku tidak senang duduk.Tubuh sasanya puas ku jamah lewat anak mata  nakalku tika dia berbaring menonton TV sambil tidak berbaju.Cuaca panas saat ini  satu rahmat buatku. Amir sering menanggalkan baju. Dan ada kala hanya berseluar  pendek. Panas katanya.Aku hanya tersenyum tika kalimah itu di tuturkan.sambil  mataku tidak puas menatap wajah tampanya hingga melarat ke tubuhnya yang  sasa. Paling ku suka menjeling punggungnya yang padat dan kekar.memang  mengetarkan dan mengeletik nafsu ku.Namum ku cuba menahan segalanya. Dia sahabat  kawanku. Segala perkiraan yang silap mungkin mengundang padah. Memang tiada siapa  menyangka aku sebegini. dari raut wajahku,susuk tubuhku,cakapku dan gerak gerikku  tiada siapa menyangka aku seorang gay.

Aku sudah tidak tahan lagi.Amir hanya bertuala tika itu.Melewati pintu  kamarku untuk ke bilik mandi. Aku mengekorinya.Tika itu tiada seorang pun di  rumah ini.Semuanya keluar entah kemana.Ku pandang pintu bilik air yang tertutup  rapat.Sesekali ku dengar ceburan air didalam bilik mandi.Ku ketuk pintu bilik  mandi. Amir menjengukkan kepalaya.Dia memandangku..hanya kepalanya tertonjol  ketika itu dan tubuhnya terselindung dari pintu bilik mandi.Aku pasti dia  berbogel tika itu." aku nak kencing tak tahan" ujarku sambil mengutum senyum."  Dia membalas senyumku.Di bukaknya pintu bilik air tanda dia mengizinkan aku  masuk.dadaku tersentak dan darahku berderau tika itu.Sesubuk tubuh Amir tanpa  sehelai benang pun membaluti tubuhnya berdiri di hadapanku.Tubuhnya benar-benar  kekar dan sasa.Kulit hitam manis nya berkilat.Dadanya yang sasa dan ketul-ketul  di perutnya sebagai tanda dia sememangnya rajin bersenan.Tanpa mengedahkan  kehadiranku dia meneruskan urusanya.Kini dia membelakangiku sambil mengosok badanya yang di basahi air pancur.Aku berpura-pura membuang air  kencing sambil ekor mataku menjeling punggungnya yang kemas dan padu."kau gay  ye" tiba-tiba satu kalimah terluncur dari bibir Amir.Aku merenung tepat  wajahnya.
"Apa maksud kau?" aku terpana dengan pertanyaannya yang tepat mengena  batang hidungku.Mukaku pucat lesi. Dia hanya tersenyum sambil mengosok-gosok  dadanya.Senyumannya mengandungi seribu makna. Tangan sasanya menjalar ke  senjatanya yang mula tegang.sekali lagi dia menguntum senyum.Aku pula yang  tersipu-sipu malu. Pelahan -lahan ku hampiri Amir. Ku sentuh dadanya yang bidang.Ku  ulas lenganya yang berketul-ketul itu. Tiba-tiba bibirnya mengucup bibirku.Penuh  kelembutan dan romantis. Aku membalas kucupan itu.Dua bibir bertaut. 
bibirnya  menari-nari di cuping telingaku sambil berbisik "Aku tau kau selalu memehati aku  dan aku jua pun bergitu selalu mengintai rentak tarimu"  ujarnya lembut  membuatkan aku terus terbuai. Ku cium sekeling tengkoknya sambil mengigit ! manja.Ku sedut dan ku main dengan lidahku membuatkan amir mengeliat kegelian  dalam kenikmatan.
 Sambil sesekali lidah hikmatnya menguis-guis urat di belakang  senjataku. Hisapnya penuh berirama dan berseni.Penuh romantis dan  kelembutan. 
Penjelajahan kami baru bermula.Dan kali ini aku menghisap rakus puting  susunya yang kemas dan sasa itu.Ku uli dan ku gigit dengan manja.Ku hisap dan ku  nyonyot seenaknya.Ku dengar deru nafas Amir yang berderu.Bibirku terus nakal dan  terus menjalar ke kebawah.Tanganku juga bergitu terus memukul manja sambil  mengusap punggung kekar yang sekian lama ku idamkan.Sambil mengelus ari-ari nya  yang lebat bagikan hutan amazon itu bibirku mengucup lembut senjatanya yang  tarpacak kukuh bagaikan sebilah keris terhunus menanti mangsa.Ku genggam dengan  dengan tanganku.Senjatanya cukup panjang dan besar.Dua tangan tergenggam baru  dapat menutup seluruh senjatanya.Bayangkan betapa enaknya bila senjatanya itu  dapat ku kulum seenaknya.Sambil merenung raut wajahnya yang tersenyum ku jamah  lembut senjatanya yang terpacak itu.Ku hisap dan ku main-main kepala senjatanya  hingga dia mengeliat kegelian.Tangan sasanya membelai lembut rambutku.Manakala  tangan sasaku pula terus bermain dengan punggung! nya dan sesekali menapar manja.Dia hanya tersenyum tika aku menapar punggungnya.

Kali ini geliran senjataku pula merasai kehangatan mulut amir.Ternyata dia bukan  orang baru dalam permainan ini. cara hisapanya,cara elusanya benar-benar membuat  kan aku tidak tahan.Ternyata dia lebih handal dari aku.Dia menghisap senjataku  hingga ke pangkal.Tanpa sedikitpun giginya mencalar atau mengena  senjataku. Sambil sesekali lidah hikmatnya menguis-guis urat di belakang  senjataku. Hisapnya penuh berirama dan berseni.Penuh romantis dan  kelembutan.Tidak padan dengan sekali pandang sikapnya yang kasar itu. Ternyata  dia penuh romantis dalam permainan.Mulutnya rapat ke pangkal sambil tanganya  mengutil puting susuku. Ada kalanya tangan nakalnya membelai punggungku hingga ke  lurah hikmatku.Ada kalanya lidah nakalnya menari di pehaku sambil giginya  mengigit manja bulu pehaku yang berserabut di peha. Bibir nakalnya menjalar  hingga ke kaki.Aku benar-benar terangsang dengan tindakannya.beberapa kali ku  cuba atur nafasku agar air maniku tidak terpancut awal.Beberapa kali ku juga ku  tarik!

Next time kalau nak cakap...jangan guna trick oky 

Kepalanya dek tidak tahan dengan pemaninan hebatnya.Dia hanya  tersenyum.Senyuman yang mengetar seluruh urat nadiku.Senyuman yang indah yang  tidak mungkin ku lupakan hingga aku mati.

Amir membongkokkan tubuhnya sambil menyapu sabun ke seluruh punggungnya. Dia  mengisyaratkan aku untuk mendatanginya dari arah belakang.Aku tidak melepaskan  peluang itu. Ku Masukan senjataku yang tidak kurang panjang dan besarnya juga itu  ke lubang hikmatnya.sabun yang  membasahi selurus lubang hikmatnya itu memudahkan  permainan ini.acara sorong tarik bermula.Amir turut menghenjutkan punggungnya  tika aku menunjahkan senjataku ke lubang hikmatnya. Wajahnya berkerut. Antara  kesakitan dan kenikmatan berlegar di raut wajahnya.Tiba-tiba aku terkejang.Air  maniku terpancut ke dalam lubang hikmatnya.Terpancut hingga meleleh membasahi  punggungnya.Aku terduduk di simen kepenatan. Amir merenungku sambil tersenyum.Dia  melacap senjatanya di hadapan mukaku.Tanganku membelai lembut dadanya.Kali ini  dia pula terkejang.Air maninya terpacut laju hingga kena ke mukaku.Amir ketawa  kecil melihat wajahku yang lucu di basahi air maninya.Dia menolong aku  membasuhnya.
"Next time kalau nak cakap...jangan guna trick oky " ujarnya lembut.
Aku hanya tersenyum penuh kepuasan...
no image

OHH.. INDAHNYA DUNIA


Namaku Dhoni, umurku 23 th aku dari Indonesia, bolehlah aku cakap pasal pengalamanku tentang sex dengan gay. Kejadian ini terjadi sesayar 1 tahun lalu. Waktu itu aku dengan temanku Riz, sedang jalan ke mall. Saya berdua adalah sepasang gay. Waktu itu saya berkenalan dengan lelaki kacak, namanya Tony umurnya 29 tahun. Wow dia sangat atletis rambutnya panjang seperti Lorenzo Lamaz. Saya akhirnya kenalan lalu saya diajak ke cafe dan bercerita. Saat itu dia tanya apa saya gay, lalu saya answer yeach.
"Lalu kulancaplah konekku sampai akhirnya kusemprotkan ke muka Tony" 
Lalu dia berubah jadi nakal ,tangannya selalu memegang konek lalu saya balas remas-remas konek dia. Lalu dia tawarin saya mau nonton vcd gay . Akhirnya saya setuju lah. 
 
Sesampai di rumahnya saya langsung diajak ke kamar. Lalu dia langsung buka pakaiannya dan juga saya akhirnya saya bertiga naked wow besar sekali konek dia 20 cm. Ingin sekali rasanya kulancap dan suck.lalu dia play film ,and saya praktik action same with film. Saya lancap konek dia sambil saya nyonyot , dia scream oughhhhh yes....yes. lau dia sucking ganti konek aku dan Riz dia masukkan 2 konek sekaligus ke mulut dia sambil terus disedot. A
 
ku dan Riz menjerit aghhh.. lalu saya kissing each others, like in heavens . setelah puas saya ganti posisi dia minta Riz fuck dia bunya lobang sambil beri dia babyoil .Riz mengurut 15cm koneknya lalu masuklah konek itu ... auw.. oh boy terus . 
 
keras lah lalu aku pun tak tinggal dim ku fuck lobang Riz juga akhirnya saya main tiga tingkat asyik rasanya ...ah...ah...ah.. terus Tony common akhirnya nyemprotlah mani Riz ..

Baby i will cum here you ar lalu dia semprotkan ke mulut Tony . 
 
Saat dia cuming lepaslah konekku dari lobang Riz. Lalu kulancaplah konekku sampai akhirnya kusemprotkan ke muka Tony lagi wow muka Tony banyak sekali air susunya. akhirnya saya berdua nyonyot ton's konek kuhisap  batangnya,kepala penis,sedang ris hisap telur Tony. 
Tony hanya terpejam sambil mendesah ssssshhhs...sssshh.
 
Akhirnya dia bilang i'm fly common lalu dia langsung tancap ke lobang aku dan dengan cepat dan kuat dia goyang terus sampai dia semprotkan maninya ke lobangku. 
 
Oohhh indahnya dunia
no image

PENGALAMAN

Tidak pernah kuimpikan utk jadi begini. Tetapi pengalaman yg pertama itu jika kena gayanya pasti akan memberi pengertian yg mendalam dan membahagiakan.  
Semuanya terjadi di kolejku sewaktu masih menuntut utk melanjutkan pelajaranku ke Universiti. Faiz (bukan nama sebenar) telah menjadi rakan sepermainanku sejak kecil. Kebetulan kami berpisah apabila keluarganya berpindah ke KL. Selepas itu, aku berpeluang utk melanjutkan pengajianku ke sebuah kolej di Kuantan selepas aku berjaya mendapat keputusan cemerlang sehabis tamat persekolahan menengah ku. Setelah seminggu berorientasi, aku telah terpilih utk mewakili kolejku (salah seorang drpd 2 dlm kalangan junior) dalam permainan bola tampar. Kebetulan aku pun telah lama giat bermain sejak dibangku sekolah menengah lagi. Dlm pada itu, aku terperasan yg seorang lagi junior yg terpilih tu sama seperti Faiz yg kukenali dulu. Alangkah gembiranya aku bila tekaanku tepat sekali. Sejak drpd itu, kami sering bersama dlm melakukan banyak perkara membabitkan kerja kolejku. Tambahan pula aku terpilih utk menjawat jawatan besar dikolejku, begitu juga dgn Faiz.  

Hari semakin hari perhubunganku dgn Faiz semakin rapat. Kami tidak terkecuali drpd gosip yg mengatakan kami ni gay apabila kami sering kelihatan bersama di mana sahaja termasuklah sewaktu makan, bermain, keluar outing, dll. Dianya yg lebih tua dr aku (tua bulan aje pun) ku anggapnya sebagai abgku. Memang tidak dinafikan dia begitu mengambil berat kpd ku, dan kami seperti adik beradik yg saling memahami kehendak masing-masing. Sedangkan memang aku tidak pernah merasakan kasih sayang seorang abg pun kerana aku anak lelaki sulung dan di bawah ku adik-beradik perempuan. Aku tahu kesukaan dia dan dia tahu apa yg aku suka. Lama kelamaan kami kelihatan seperti pasangan couple di kolej kami, tapi bukanlah berkepit macam kekasih pulak.  

Sehingga lah suatu hari, sewaktu cuti mingguan, aku tidak dpt balik ke rumah sedangkan Faiz pulang ke rumahnya, aku seperti kehilangan sesuatu yg aku rasa buat ini tak kena, buat itu tak kena. Lantas pada malam nya, aku menelefon Faiz,  

"Hai bang, baru sampai rumah ke?" "haa... baru pun lepas mandi, sempat main lagi..." terdengar gelak kecil dlm perbualan telefon kami itu. "Main? Main apa bang... ooo mandi wajiblah tu. Teringat kat siapalah tu..." Aku mengenakan dia.  

Dgn selamba " Teringat kat awaklah... baru balik kejap rindu pulak rasanya" Terkedu aku dibuatnya. Tak ku sangka jawapan itu yg keluar dr mulutnya. 

Aku cepat-cepat menjawab," Ala menggatallah tu, ingatkan orang lain kata ingatkan kita. Sudahlah...tapikan bila Iz nak balik." Aku cuba bermanja pula dgn panggilan manjanya.

 "Boringlah takde geng nak main kat sini, bebudak lain semuanya balik. Tinggallah kita seseorang buat keje ni." Aku merungut mengada. "Ala kecian dia, tunggulah ye... nanti bila abg balik kita main sama-sama ye... main kat bilik lagi ye...." Kedengaran gelakkan besarnya. 

Aku makin terkedu apasal Faiz berkata sedemikian. Aku tak faham. Telefon public tu dah berbunyi.." Dahlah malas nak layan. Iz oklah takde duit lagi ni... Kita tunggu awak balik tau" 
Tak sempat Faiz menjawab telefon ku terputus. Bila ku balik ke bilik, aku teringat-ingat kata-kata Faiz itu tadi. Apa maksudnya? Main-main ke atau apa? Ahhh malaslah aku nak layan.... aku terus menyiapkan kerja projek yg perlu aku siapkan dlm tempoh 2 hari tu.... 

Sekembalinya dia ke kolej, aku terasa begitu ceria sekali. Petang tu jugak aku ajak dia main sekali dgn bebudak lain yg pulang lebih awal dr dia. Malam tu kami berborak panjang di bilik dia. Kebetulan roommate dia tak balik lagi sebab familynya ada kenduri. Macam macam cerita keluar, mula dgn accident kereta yg dia nampak sewaktu balik, lepas tu cerita dia bershopping (siap belikan baju jersi tu utk aku, sayang gitu kat aku) sampailah cerita dia layan internet sampai 5 pagi. 

Jam baru pukul 10.30 tapi dia dah mengadu mengantuk. "Awak tidur sini ye.. temankan saya, saya takutlah tido sesorang..." sambil menarik tanganku rapat ke sisinya. "Ala mengada...." sambil aku mencubit tangannya. Kami berlawan-lawan menarik tangan, menggeletek dia sampai habis sarung tilamnya tertanggal. Akhirnya aku pun beralah dan bersetuju menemannya utk malam itu. 

Mulanya, kami tido berasingan tempat tapi katanya tak best jauh-jauh. Dia terus ke katil satu lagi dan terus memeluk ku. Aku takde respond apa-apa waktu tu, cuma agak kaku. Tak lama selepas tu, kami berdua nyenyak tido. Malam tu hujan turun renyai-2 menjadikan malam tu terasa sejuk sekali. 

Aku terjaga bila terasa sesuatu merayap ke tubuhku. Drpd tangannya memeluk badanku, tiba-tiba terasa seperti dia menggosok-gosok seluruh badanku. Kebetulan aku memakai seluar pendek dan baju yg agak besar sebab biasanya pada waktu malam memang panas. Aku cuba utk membiarkan aje perlakuannya sebab malas nak bagi respond yg aku dah suka diperlakukan begitu. Lama-lama dia mula merapatkan tubuhnya ke belakangku, dan memelukku dgn lebih erat. Aku cuba utk melepaskan tangannya dgn perlahan tapi dia sengaja tidak mahu melepaskannya. 

Aku cuba sekali lagi.. tiba-tiba Faiz berbisik rapat ke telinga ku "biarlah, kan sejuk ni. Tak suka ke?" Secara spontan aku menggengagam rapat tangannya yg memeluk tubuhku. Selepas tu terasa seperti dia bermain-main dengan putingku. Aku kegelian kesedapan..
 "Best tak?" tanya Faiz. Aku tak menjawab. Aku berpusing ! mengadapnya betul-betul di depan mukanya. 

"Apa yg abg buat ni?" "Saja suka-suka. Hari tu kata rindu kat abg, boring takde org nak main..." aku terus mencubit manja ke perutnya... adoiiiii jeritnya. 

Terus lagi dia memeluk ku dan menindihku. Lantas dia mula mencium mulutku. Aku tergamam dan tak tahu nak buat apa. Kami terus bercium dgn dia yg mengawal segalanya. Kemudian dia mula mainkan lidahnya. Kami berbuat begitu hampir lima minit, barulah dia melepaskan mulutku. 

Faiz mula bercerita yg dia mula minat kpd ku sejak 2 bulan yg lalu selepas kami balik dr kejohanan bola tampar daerah. Kami beroleh kejayaan hasil pasukan yg kami sendiri bentuk. Dia minat kpdku sebab katanya aku ni sangat manja kpdnya dan dia sendiri dah mula meminati sebegini selepas dia memasuki ke MTD dlm tingkatan 4 & 5. Aku tergamam dan kelu tidak berkata apa. Faiz meneruskan ceritanya dan pengalamannya sehingga ke kini. Selepas tu, aku seperti merelakan utk terus dipeluk dan dilakukan apa sahaja. Bermula dgn rabaan Faiz yg terus menjalar ke batangku telah mula mengeras, dan aku juga telah merasakan batang Faiz juga bertindak balas di tubuhku. 

Kesejukan malam itu terus dihangatkan dgn adegan kami di ranjang. Selepas bajuku dan baju Faiz dibuka, kami terus memadu asmara seperti kekasih yg memerlukan kedahagaan sex yg sekian lama tidak dinikmati. Sambil bercium mengulum lidah, tangan Faiz terus menerus melancapkanku. Terdorong dgn rasa kenikmatan yg tak pernah dialami selama ini, aku bertindak balas dengan turut melancapkan batang Faiz yg nyata lebih besar drku. Sambil mengeluh kesedapan, Faiz mula merayap ke paras bawah sambil menjilat tubuhku. Begitu berpengalaman sekali bila setiap kali turunan lidahnya ke seluruh tubuhku termasuklah puting, dada, perut, pusat sehingga ke bawah meransang keinginan dan nafsuku. Dalam kesedapan jilatan, Faiz mula menarik seluarku sehingga aku bertelanjang bulat di dalam kesamaran yg hanya disinari pancaran lampu koridor dicelah-celah ruang udara biliknya.

Aku terus diransang kehangatan asmaranya sehingga kurasakan batangku juga telah dikulumnya. Alangkah nikmatnya dapatku rasakan kehangatan mulutnya mengulum batangku yg telah menegak penuh. Adegan sorong tarik berterusan sehingga 10 minit, tetapi Faiz berhenti ketika kurasakan seperti nak terpancut. Faiz segera menarik turun seluarnya pula dan kami masing-masing telah berbogel bulat. Sambil melutut di katil, Faiz menarikku utk melakukan perkara yg sama seperti yg dilakukannya tadi. Dengan tanpa pengalaman, aku terus mengulum batangnya yg besar penuh dimulutku. Ku lakukan seperti yg dilakukan tadi seperti budak mengulum aiskrim. Barulah ku tahu rasanya nikmat mengulum batang. Aku pernah mengimpikan utk mengulum batang sendiri ketika menonton tape blue suatu masa dahulu seperti yg dilakukan pelakon tersebut. Tapi batangku tidak cukup panjang utk dikulum hanya dapat dijilat hujung kepala butuhku. Kini impianku tercapai walaupun bukan batang sendiri. Setelah hampir 8 minit, ! Faiz menolakku utk membetulkan kedudukan dan menyuruhku supaya bepusing. Aku tidak mengerti hanya menurut sahaja. Rupanya Faiz ingin melakukan 69. Kami masing-masing menikmati batang masing-masing dgn syarat jika nak terpancut kena beritahu. Setelah agak lama adegan sorong tarik dgn badan kami dibasahi peluh, aku terpaksa mengalah dahulu dan terpancut di badan Faiz. Setelah itu, aku melancapkan pula batang Faiz sehingga dia juga memancutkan air pekatnya itu. 

Belum pernah aku bau air mani bercampur peluh sehebat ini. Faiz tersenyum puas dgn apa yg berlaku itu, begitu juga dgnku. "Nanti jika nak lagi kenalah selalu datang ke bilik abg," tawar Faiz mempelawa utk terus bersama. AKu tersenyum puas sambil memeluknya....... Sejak dari itu, kami sering melakukannya kalau tidak di bilik Faiz pastinya di bilik aku. Dan yg pasti adegan kami semakin hari semakin hangat dan hebat.......Pengalaman pertamaku yg takkan kulupakan. 

Terima kasih Abang....
no image

IMPIAN SEX NAKAL

Abang selalu juger melayan web gay demi memenuhi selera abang yg semakin membara untuk menikmati hubungan dengan kaum sejenis. Namun setelah hampir 3 tahun terlibat dalam arus dunia Gay, abang masih belum menemui kepuasan sepenuhnya. Semua pasangan yg ku temui hanya berminat untuk melakukan adengan biasa dalam hubungan. Sedangkan aku semakin ghairah untuk mencuba dan menikmati sesuatu yang lebih x-tream. 
 
Aku selalu bayangkan untuk mengadakan hubungan sejenis dengan seorang pasangan yang benar-benar nakal. Malah ada masanya aku mengimpikan untuk menikmatinya bersama lebih dari 2 orang.  

Pengalaman ku sebelum ini hanya sekadar kulum mengulum...jilat menjilat dan hinggalah ke liwat dan terpancut air nikmat. Sebenarnya hati nurani ku ingin lebih dari itu. Aku menyatakan hasrat ku itu kepada seorang teman yg ku temui dalam ruangan Gay Chat. Rupanya dia juga sepertiku. Maka dari saat itu kami telah bertemu apa dihajati selama ini. Perbincangan kami banyak dibincangkan di dalam email. Setiap hari kami mengutus email utk menceritakan impian masing-masing. Sememangnya kami 'satu kepala'. Aku amat berharap utk menemuinya dan melaksanakan apa yg dirancang selama ini. Akhirnya blind date diatur untuk merealisasikan impian sex nakal kami itu.  

Hari dan masa yang dijanjikan tiba. Aku semakin berdebar membayangkan rupa sebenar teman ku yang ku gelar PiPi. Tepat waktunya Pipi pun tiba memperkenalkan dirinya. Not bad looking...just nice. Aku lega namun hati semakin kencang berdebar menantikan saat kami menikmati kenpuasan Sex Nakal kami. Aku terus sahaja menyewa sebuah hotel agar kami dapat melakukannya dalam keadaan amat selesa tanpa gangguan.  

Sebaik sahaja memasuki bilik hotel, Pipi terus menerkam ke arahku dan mengucup2 wajahku.
 "Dari tadi I pendam geram kat u..."katanya. Aku terus membalas kucupan hangat dan liar darinya. Puas kami beromen sambil tangan masing2 ligat membuka pakaian. Pipi terus menerkam batang konek yang sedari amat keras. Dihisapnya sepuas hati sambil lidahnya menghirup2 air mazi yg melelh keluar. 

 "Berika sedikit air tu kat abang"...pintaku. Pipi lantas mengumpul air maziku dalam mulutnya lalu meluahkan kedalam mulutku. Kami saling berkucupan...mengulum lidah. Dapat aku rasakan kehangatan air maziku. Kemudian Pipi kembali mengulum batangku sambil tangannya bermain main di telorku. Kesedapannya tak terkira. Tiba2 ku rasakan jari telunjuknya cuba menerokai lubang bontotku. 

 "Nanti...ingat tak planing kita...cuci dulu..." pintaku. Pipi terhenti...mengingat kembali apa yg dirancang. Kami terus ke bilik air untuk upacara 'mencuci' Bontot. Aku mendapatkan paip air yang kecil lalu cuba memasukkannya ke dalam lubang bontotku. Agak sukar dan sakit..lalu Pipi mendapatkan Shampoo Mandian dan disapu ke lubang bontotku. Barulah mudah paip air tersebut menembusinya. Setelah paip air itu di dalam..aku pun memasang air ke dalam bontotku. Sedap juga rasanya bila terasa air memasuki bontotku. Aku isikan hinga terasa air sudah memenuhi bontotku lalu ku cabutkan paip tersebut dan ku lepaskan air didalam bontotku itu keluar. Air memancut keluar dari bontot ku bersama isiperutku. Proses ini ku ulangi sehingga tiada lagi isi dalam bontotku.  

"Giliran u pula.."pintaku setelah bontotku bersih dari segala kotoran. Pipi mengambil posisinya lalu meminta aku memsukkan paip tersebut kedalam bontotnya. Aku menggunakan shampoo mandian untuk memudahkan tugas ku itu. Proses yang sama ku lakukan dan aku amat berahi sekali melihat air memancut keluar dari bontot Pipi..sehinggalah ak! hirnya bontotnya cukup bersih dan tiada lagi isi didalamnya. Selesai operasi mencuci kami terus ke katil untuk meneruskan apa yang dihajati. Tiba saja di katil Pipi terus menolak ku ke katil. Aku jatuh terlentang..meniarap. Pipi terus membenamkan mukanya ke bontotku. Menggigit gigit manja bontot ku. Aku amat puas bersamanya. Lalu aku bengkokkan lututku agar bontot ku tertonggeng ke atas. Pipi tanpa buang masa terus menjilat jilat lubang bontotku. 

 UUUuuuuuuu...sedapnya sayang....AAAAaaaaaa....geli sangat rasanya. Aku mengeliat liat menahan kenikmatan yang amat sangat. Sambil Pipi terus menjilat asshole ku aku mengurut ngurut batangku yang amat keras berdenyut denyut. Kenikmatan semakin terasa bila Pipi menikam2 asshole ku dengan lidahnya. 

Aaaaaaaaa...sedapnya sayang....mmmmmmmmmmm....tak terkata aku dibuatnya. Aku menarik narik rambut Pipi agar lidahnya dapat masuk lebih dalam. Aku semakin lemas. 

 "Sabar sayang...I nak masukkan lebih dari lidah i.."jelas Pipi sambil beredar ke peti sejuk. Aku menanti dengan penuh debaran kerana ta! k pasti apa yang akan dilakukannya. Kami memang pernah merancang untuk melakukan sesuatu yang agak pelik tapi aku masih tak pasti apa perancangan Pipi. Pipi kembali mendapatkan aku dengan membawa sebakul buah buahan, sebotol air dan sekotak rokok. Aku pasrah atas apa jua tindakannya.  

"U lapar?"..tanya Pipi. Aku paham maksudnya..lalu menganggukan kepala.  

"Biar I suapkan"..katanya sambil menjeling dan tersenyum manja. Aku terus menonggengkan bontotku lebih tinggi agar mudah Pipi menyuapkan buah2an ke dalam mulut bontotku. Pipi mencapai buah anggur lalu memsukkannya satu persatu ke dalam bontotku. Aku pun tak pasti berapa biji yang telah dimasukkannya. Yang nyata , aku amat puas dan berahi sekali. Setalah puas memasukkan buah anggur...ditekan pula dengan buah pisang agar anggur2 tersebut masuk jauh ke dalam. Terasa lebih sedap bila buah pisang meliwat bontotku. Keluar masuk pisang itu mambuatkan aku hampir menjerit kesedapan. Akhirnya Pipi berhenti menyorong tarik buah pisang dan membiarkan separuh darinya di dalam.  

"Kemut kuat kuat sayang.."..bisik Pipi. Aku pun mengemut bontotku dan dapat ku rasakan aku telah memotong buah pisang itu. Tinggallah separuh dari buah pisang itu di dalam bontotku bersama buah anggur tadi.  

'Now i wanna fuck u'... Bisik Pipi. Aku mengelabah kerana aku tak pernah malah tak mahu diliwat oleh sesiapa kecuali dengan menggunakan objek sahaja. Aku terus teringatkan peganganku...mampukah aku melawan kali ini. Selama ini memang aku tak pernah melakukan anal sex kerana aku sentiasa ada batasnya. Tapi kali ini aku berdiam diri..membenarkan batang Pipi yang hampir sama saiz dengan batang masuk perlahan2 menikam bontotku. Hentakkannya semakin kuat..aku tak terasa sakit kerana otot bontotku telah bersedia menerimanya setelah 'warm up' dibuat dengan buah tadi.  

Sedapnya sayang...Batang I dapat rasa buah pisang dan anggur dalam bontot u.." kata Pipi. Aku hanya berdiam dan mengerang kesedapan. Sememang sedap diperlakukan begini. Lubang asshole ku juga dapat menerima sepenuhnya batang Pipi kerana adanya buah pisang yang sudah lenyek di dalam bontotku. Biji2 anggur!  juga memainkan peranan untuk menambahkan geliku.  

Hampir 15 minit Pipi menyorong tarik batangnya akhirnya masanya pun tiba. Aaaaaaarrrgggghhhh,...i'm cuming..jeritnya...i'm cuming.."jangan pancut dlm ... tunggu.. i nak u pancut atas buah buah yang masih ada di dalam bakul tu"..pintaku segara.  

Pipi pun mencabut batangnya... terasa lega bontotku...lalu di pancutkan air nikmatnya itu ke dalam bakul buah. Banyak juga air nya meliputi buah2 tersebut. Akhirnya Pipi rebah disampingku. Letih tak bermaya. Aku pun segera mendapatkan buah yang dipenuhi air maninya itu lalu menyuapkan ke mulutnya. Pipi menikmati buah bersama air maninya sendiri itu dengan manja sekali. Matanya layu..mulutnya terus mengunyah..lidahnya menjilat2 air maninya yang melekat pada buah itu. Setelah puas Pipi makan buah air mani itu...aku pun meniarapkannya.  

Giliran i pula yer.. kataku. Pipi hanya berdiamdiri menahan keletihan. Aku terus menjilat2 lubang duburnya. Pipi mulai mengangkat bontotnya perlahan2. Semakin rakus aku menjilat dubur nya yg gebu tu.  

"I nak u buat lebih x-trem dari i" pinta Pipi. Aku terus mendapatkan kiub kiub ais dari peti sejuk. Ku masukkan satu persatu...Pipi terkejuk lantaran kesejukan.. "Apa tu..?" jeritnya... "U nak yg x-trem...i kasi ler.." balas ku.  

Akhirnya Pipi hanya tersenyum dan rela. Satu persatu ke masukkan lagi kiub ais tu. Pipi mengerang kesedapan sambil menahan kesejukan. Setalah hampir 5 kiub ku masukkan ..aku mula mengacukan batangku ke asshole nya. Lalu ku tekan perlahan2.  

OOooooo sedapnya sayang...AAaaaaaa... sssssss...sssedapp...selain kesedapan merasai kemutan bontot yg sempit aku juga puas menikmati kiub ais dalam bontot Pipi. Hujung batangku menyucuk2 ais sehingga dapatku rasakan ia semakin cair. Meleleh ! leleh ais yang mencair itu keluar dari asshole Pipi.  

Masanya tiba jua..akhirnya kaki ku tegang..menahan saat yg ditunggu. "Please cum in my mouth.." bisik Pipi..."Rugi kalau u buang..bazir jer..I nakkk"  Pipi terus merayu. Aku pun mencabut batangku yang kesejukan...lalu kusuapkan ke mulut Pipi. 

Dia menghisap sepuas2 nya dan AAAAAAaaaaarrrgggggg.....UUUUUUuuuuuu... air nikmatku terpancut... Sprrrruuutttttt... memenuhi mulut Pipi.... Sppprrruuuuuttttt... memancut lagi.. dan ku halakan ke muka nya. Sppprrruuutttt...pancutan ku semakin lemah dan akhirnya hanya meleleh keluar.  

Pipi menerkam batangku untuk menyedut kesemua air maniku. Setelah batangku lembik didalam mulutnya barulah dia berhenti. Pipi terdampar kepuasan...lalu aku merapati wajahnya dan menjilat jilat kembali air mani ku yang meleh di pipinya. Aku menjilat kesemuanya lalu meluahkan ke mulut Pipi. Kemudian kami berkucupan..mengulum lidah menikmati kehangatan air mani bersama sama. Berkongsi air mani sebegi! ni memang indah..manja dan romantik. 
Akhirnya kami sama sama terlena.  

Ikutilah sambungan kisah Aku dan Pipi terus menjalankan Sex Nakal. Episod akan datang kami melakukannya bertiga..bersama Jojo. 
Friday, March 23, 2012
no image

KISAH BENAR DAN KENANGAN INDAH AKU DI TURKI TAHUN 1988

Aku tak tahu macamana dengan mula cerita mengenai dengan
pengalaman seks pertama aku dengan dengan seorang lelaki. Aku ini
seperti lelaki normal yang lain. Tinggi 5' 11, berat 70 kg, bermisai,
dada berbulu dan saiz badan 37-28-34. Bentuk badan seperti seorang
athelit kerana aku minat dengan sukan acara padang seperti ragbi dan
bola sepak. Rakan-rakan sekolah di asrama selalu memanggil aku `The
most hondsome man live on earth'. Aku dan adik 3 orang yang lain
berdarah campuran melayu,arab, eropah dan latin amerika. Ayah
keturunan Melayu-Eropah dan ibu keturunan arab-latin amerika. Ibu dan
ayah adalah salah seorang ahli perniagaan yang ternama di Malaysia.
Mereka sentiasa sibuk setiap hari.
Kisah bermula pada tahun 1988, selepas tamat SPM, umur aku
masa itu 17 tahun. Kami sekeluarga berpindah ke Turki, kerana tugasan
ibu dan ayah menjalankan perniagaan di sana. Rakan perniagaan ayah
mahu ibu dan ayah berpindah ke sana. Aku dan adik-adik lain mengikut
saja. Sebagai anak sulung aku mengikut saja. Aku terpaksa melupakan
niat dan minat awal aku untuk menjadi pelakon dan penyanyi. Meninggal
rakan-rakan yang lain. Setiba di sana ayah telah pun membeli sebuah
banglo yang besar lengkap dengan, tiga buah kereta mewah, kolam mandi
dan 2 orang pembantu dan 2 orang pemandu. Seorang pemandu untuk ibu-
ayah, Umur dalam lingkungan pertengahan 40an. Seorang lain untuk
kami. Tugasnya untuk menghantar dan mengambil adik balik sekolah.
Namanya Ahmed Kamel berusia 24 tahun. Tinggi 5' 11, Kacak bermisai
dan berbulu lebat. Bertubuh sasa. Dia selalu menemankan aku keluarga
membeli belah dan ke gim di club house.
Ibu dan ayah sentiasa sibuk dengan kerja. Adik-adik lebih
mesra dengan pembantu rumah kami. Aku lebih rapat dengan Ahmed yang
aku anggap seperti seorang abang. Peristiwa yang tidak dapat aku
lupakan adalah ketika di club house. Ahmed bersama aku sepanjang hari
sabtu itu. Kerana adik-adik tidak ke sekolah. Selepas saja kami
bersenam di gim kami terus ke bilik mandi untuk membersihkan badan
sebelum balik. Ketika di bilik mandi aku terlihat tubuh bogelnya yang
seksi dan sasa. Kaki, tangan, dada dan perutnya berbulu. Seludangnya
panjang dan besar. Itu aku rasa belum stim lagi. Aku tergamam.
Sebelum ini sepanjang hidup aku belum lihat tubuh lelaki berbogel.
Aku tergamam. Dia hanya tersenyum dan mengenyit mata kepada aku.
Nasib baik tiada sesiapa dalam bilik itu. Aku terdiam seribu bahasa.
Jantungku sentiasa berdebar-debar mengenangkannya.
Aku terus ke bilik persalinan untuk menukar pakaian. Tiba-
tiba sedang aku memakai seluar dalam aku, aku menoleh ke belakang dan
terperanjat melihat Ahmed berada tidak jauh dari belakang aku.
Mungkin dia telah lama memerhatikan aku. Secara spontan dia memegang
punggung aku. `Nice butt, I like it'. Dia terus berlalu dari situ
untuk menukar pakaian. Aku jadi bertambah terkejut, takut dan malu.
Dalam perjalanan pulang, aku tidak bercakap sepatah apa pun dengan
Ahmed. Mungkin dia faham keadaan aku. `Are you right? Why not you
take a rest? Petang itu aku tidak ke mana pun. Menonton tv dan
membaca majalah saja.Ibu dan ayah masih berkerja kalau tak pukul
12.00 malam, mereka tak akan pulang. Selepas makan malam aku terus ke
bilik tidur aku di tingkat 3 sambil menonton tv. Adik-adik aku
mengikut pembantu rumah kami balik kampung dia. Tak jauh dari rumah
tak sampai 45 minit. Malam itu aku dan Ahmed saja di rumah. Pukul
9.30 malam aku turun untuk minum. Sebelum tiba di dapur aku lihat
pintu bilik Ahmed terbuka sedikit. Aku mengintai kalau-kalau Ahmed
belum tidur lagi. Apa aku lihat Ahmed sedang melancap. Koneknya
sungguh panjang dan besar. 8 ½ inci agaknya. Dengan matanya yang layu
dan sedang melayan nafsunya. Tiba-tiba konek aku naik tegang pula.
Aku terus lari naik ke bilik. Aku kebingungan mengenai peristiwa-
peristiwa hari ini. Kenapa aku asyik terkenangkan dia. Jantungku
terus berdebar. Sambil termenung itu, aku terus terlena.

Pada pukul 10.30 malam, aku rasa macam ada benda merayap-
rayap pada kaki dan punggungku. Aku tersedar dan melihat Ahmed yang
hanya berseluar dalam saja masuk ke dalam bilik aku. `What are
doing
here, in my room'. Ahmed berkata ` Don't be a afraid.
Just you and
me. I like you since first time we met. This afternoon , when I saw
you naked, I like you more'. Tangannya yang sejuk itu memegang
pipi
aku dan mencium mulut aku. Aku memang suka pada dia. Sebab dia baik
dan menjaga kami adik beradik. Ciuman pertamanya membuat aku
teransang dan terus membalas ciumannya. Dia mengulum lidah aku.
Sambil tangannya memegang seludang aku yang mula menegang. Aku
mengusap-usap belakang tubuhnya. Dia terus bertindak rakus dengan
mencium leher dan dadaku. Sungguh sedap sekali.
Aku mencium dan mengulum lidahnya dengan rasa ghairah sambil
memegang seludangnya telah menegang, besar dan panjang. Dia terus
membuka baju dan seluar pendek aku. Aku hanya berseluar dalam. Kami
sama-sama separuh bogel. Aku tarik seluar dalamnya ke bawah. Dia
membuka seluar dalam aku. Dia merapatkan tubuhnya dengan aku. Konek
kami sama-sama bertemu. Dia mencium leher, dada, perut dan memegang
konek aku yang panjang itu. Sambil berkata, ` You have a big
cock, I
want to suck it.' Aku menjawab dengan nada ghairah,' I'm
yours. Do
what ever you what.' Dia terus mengulum konek aku dengan penuh
nafsu.
Pada mulanya aku, rasa geli dan nilu. Dia kata,'Relax, you will
get
use to it. I suck your cock slow and tender. You will feel good.'

Ahmed terus mengulum konek aku dengan perlahan tapi penuh ghairah.
Sungguh enak.
t Konek aku keluar-masuk dari mulutnya. Aku tidak pernah
merasa senikmat ini. Ini rupanya rasa kenikmatan hubungan seks.'
Oooooh, Ahmed I like it…oooh. Don't stop. You are a good cock
sucker,
man. Oooooooh Ahmed!, Ahmed!. Rasa nilu itu telah hilang tapi rasa
sedap pula yang tiba. Aku merayu dia terus mengulum konek aku.
Selepas 10 minit, dia meminta aku mengulum koneknya pula. Tanpa
membuang masa, dia baring dan terus aku mengulum koneknya yang besar
dan panjang itu. Suaranya dengan penuh ghairah mengerang kesedapan.
Nasib baik bunyi radio bilik aku bersama-sama dengan pelayaran kami.
Aku mengulum koneknya dengan cepat. Kesedapan itu semakin bertambah
nikmat. Tiada kata yang boleh diucapkan. `Ahmed I love your cock.
I
don't want let it go from my mouth.'
Ahmed meminta aku mengubah badan aku. Dia mengajar aku cara
kulum cara 69 posisi. Kami sama-sama mengulum satu sama lain.
Ternyata Ahmed seorang yang berpengalaman luas dalam cara hubungan
seks. Kenikmatan dan kesedapan cara ini berterusan lagi. Akibat
pengalaman pertama aku ini, aku tidak dapat mengawal kesedapannya.
Aku mengerang, ` Ahmed, I think want to cum.' Tiba-tiba air
mani aku
terpancut keluar ke dalam mulut Ahmed. Ahmed terus mengulum dan
menelan air mani aku. Ahmed kata,' I know this is your first
time. I
teach you more after this. You will always remember me.' Tapi
Ahmed
terus mengulum konek aku yang bersalut air mani dan air liur
Ahmed. `Thank you, honey. Teach me more. Aku meminta Ahmed
berhenti
sebentar mengulum konek aku. Sedap.
Aku keletihan dan kami berehat sebentar. Jam menunjukkan
pukul 11.15 malam. Kami senyum satu sama lain. Ahmed merapatkan
badannya dan mencium dan mengulum lidah aku. Ahmed membetulkan
kedudukannya. Dia meminta aku menonggek. Aku tak tahu tujuannya. Aku
menurut saja. Ahmed mencapai K.y.jelly yang dibawanya sambil disapu
pada koneknya yang masih lagi keras dan panjang. Jelly itu di sapu
pada burit aku. Terasa dingin. Tiba-tiba aku rasa satu benda tumpul,
panjang, sejuk dan besar masuk perlahan dalam buritku. Aku menahan
kesakitan yang amat sangat. `Ooooh it's pain'. Your cock
so big and
hurt me.' Aku terus menahan kesakitan. `Oooooooh, Ahmed could
you
stop for a while, please. Oooooh.
no image

Kawan ayah


Mula dulu aku macam mahu menyalahkan ayah, namun cik gu S kawan karib ayah
merubah pemikiranku. Sekarang, aku berterimakasih pada ayah. Ayah memang
hebat...
 
Ayahku seorang guru. Dia memang peramah, bukan saja lawa dan bijak. Meamndangkan
ibu juga guru, dan peramah, ramai kawan-kawan ayah yang datang ke rumah kami.
Malah ayah sering menjemput mereka bermalam di rumah kami.
 
Cik gu S ialah kawan karib ayah. Dia selalu bermalam di rumah kami. Ibu tak
kisah, lagipun dia sibuk dengan aktivitinya. kadang-kadang ibu tidur di rumah
mak cik.
 
Petang itu agak panas. Cik gu S yang sejak semalam berada di rumah kami sibuk
mengeluh. Ayah keluar ke kedai untuk beli kuih sebab ibu pulang ke kampung
dengan kakak, jenguk nenek.
 
Aku sedang berbaring depan TV, tanpa baju. Cuma berseluar pendek, agak sempit.
Memang kemaluanku agak besar dari normal, lebih-lebih lagi selepas berkhatan.
Cik gu S juga yang merawat. Walaupun selepas sembuh, cik gu S bila gurau selalu
pegang kemaluanku yang menbonjol di sebalik deluar. Dia puji, katanya besar.
Malah setanding dengan kepunyaan dia... Melihatkan dari umurku, 12 tahun, memang
kemaluanku sangat besar... Cantik bila menegang. Bulu nipis mula tumbuh. Namun
aku belum pernah memancutkan mani.
 
Dalam keadaan terlentang, bahagian situ aku membonjol. Menyerlah. Sesekali aku
nampak cik gu S memfokus ke arah itu. Dia tak berbaju, tapi cuma berpelikat.
Sibuk mengeluh panas. Setelah aku pelawa dia untuk mandi, dia lantas pergi.
Mandi.
 
Aku hairan kerana cik gu S tidak menutup pintu dengan rapat. Bila aku ke dapur
untuk ambil jus, aku dapat lihat melalui celah pintu kemaluan cik gu S yang
berbulu lebat. Lantas kehairahan timbul...Aku rasa terpegun bila melihat sesuatu
yang besar dan terjuntai itu.... Kemaluan ku tiba-tiba menegang dan terus
menegang. Cik gu S menoleh dengan tiba-tiba ke arah aku mebuatkan aku tersentak,
lalu pergi...
 
Di depan TV aku terlena. Ayah masih belum pulang. Langit tiba-tiba mendung.
Dalam mamai, aku rasa sesuatu melata di bahagian kemaluanku, menjalar membuatkan
kemaluanku menegang. Aku tak berani membuka mata sebaliknya mebiarkannya.. Cik
gu S mengurut-urut kemaluanku yang masih dalam seluar. Aku rasa sakit bila
kemaluanku makin membesar.
Urutan sambil menggaru kepala kemaluanku membuatkan aku jadi tak menentu. namun
kubiarkan saja. Mata aku kututupkan.
 
Perlahan-lahan cik gu S melondehkan seluarku dan underwear ku, mendedahkan
sebatang daging tercodak ke atas... keras. Kubiarkan perbuatan Cik Gu S itu.
Tangannya menggenggam erat kemaluanku. Memicit-micit. Mengusap. Melancap
perlahan. Nafasku turun naik.
 
Tiba-tiba aku rasa sesuatu yang basah, kesat dan sedap bermain-main di mulut
kemaluanku. Tanpa dapat menahan aku mendenguh....nnnghnnn. Badanku terangkat,
mataku terbuka dan kulihat cik gu S sedang mengulum kepala kemaluanku. Dia terus
menjilat, menyonyot dan memasukkan batnagku ke dalam tekaknya. Ngggh, mgggh,
nghhhh, aku menahan sedap.
 
Tanpa dapat menahan, tanganku mencengkam rambut cik gu S. Erat. Dia terus
mengasasak aku dengan hisapan demi hisapan. Kepala, mulut, leher batang, telur,
semuanya dia hisap.
 
"Cik guuuuuu" aku mengerang. "Cik guuuu"
 
Dia terus melakukan itu. Badanku rasa bergegar. Nafas ku jadi kencang. Pangkal
batang aku rasa begitu sedap, terasa macam nak terkencing tetapi nikmatnya amat
berbeza.
 
"Cik gu.. saya nak terkencing... Jangan cik gu.... Ngggh... Ahhhh, cik guuuuuu"
 
Cikgu S mengankat muka merenuh ke arahku. Dia terus menjilat perutku. Aku
menahan sesuatu yang seperti ingin terkencing itu... Aku belumpun mengerti apa
itu pancutan mani...Orgasm... Aku takur terkencing di atas karpet ibu.
 
Cikgu S bingkas bangun lalu merebahkan badan menindihku. Dia lantas menyerang
tengkukku belumpun sempat aku berkata apa-apa. Dia mengucup, mencium bibirku.
Habis aku kena romen. Lidahku dihisap.....Nikmatnya. Seluruh badanku diraba
sambil menggeselkan bulu dadanya ke dadaku. Dalam kelemasan itu kulihat cik gu S
menanggalkan tualanya. Aku dapat rasakan kemaluannya yang tadi menbonjol
disebalik tuala kini bersentuh ke perutku....
 
Cikgu S melutut, mendekatkan kemaluannya ke mulutku. Besar sungguh kemaluan Cik
gu S. Sebesar kemaluan ayah juga. cuma kemaluan ayah lurus tetapi kepunyaan cigu
S bengkok ke atas dan sikit ke kiri. Kepala kemaluannya begitu besar. batangnya
berurat. aku masih ingat bagaimana cik gu S memasukkan batangnya ke mulut aku.
Dialah yang mengajarku cara menghisap batang supaya memberi kenikmatan yang
maksimum kepada pemilik zakar. Namun pertama kali itu, aku belum pandai walaupun
aku dapat aras nikmatnya menghisap.
 
"Suka?" tanya dia.
 
"Suka... tapi takut...Nanti ayah tahu.."
 
Cik gu S terus menghisap kemaluanku. Aku hampir menjerit kesedapan. Sambil
menghisap dia berhenti lalu menyonyot tetek ku. Sedap sekali. Apabila dia
menyedut buah zakarku, aku rasa sesuatu mahu terpancar keluar. Aku mengerang
meberitahu cik gu S bahawa aku nak terkencing. Dia tidak meperdulikan sebaliknya
teruskan hisapan...demi hisapan sehingga aku rasa badan aku jadi kejang. Dunia
begitu khayal. Begitu sedap yang tak terkata terasa di seluru badanku terutama
di batangku.
 
"Aaaah..Ahhhj. AAhhh." Aku rasa kencingku terpancut. Aku lepaskan sepuas-puanya
ke dalam mulut cik gu S... Aku lihat dia terus turun naik menghisap....Aku terus
mengerang...
 
Terlentang.... Cikgu S yang berlutut di celah kangkangku mengangkat kadua-dua
pehaku ke atas. Menolak pehaku ka arah dada ku hingga juburku terdedah ke
arahnya. Perlahan-lahan dia merebahkan diri ke atas ku. Mungucup bibirku.
Memberi rangsangan yang amat emnikmatkan. Sambil itu aku rasa sesuatu
menjolok-jook bermain di juburku. Jari cik gu S. Perlahan-lahan dia bermain
memberikan aku satu kenikmatan lain.
 
"Apa tu cik gu..." tanyaku lemah. Batangku kembali mengeras.
 
Dia tidak menjawab sebaliknya berkata: jangan takut....Juburku terasa dilumuri
esuatu yang lekit seperti gel. Jarinya menjolok-jolok ke dalam. Sambil menulum
lidahku, cik gu S berusaha memasukkan kemaluannya ke duburku.
 
"Cik guuuu, jangan..." jerit aku. Di laur sana hujan telah lama turun dengan
lebatnya. Aku menjerit kesakitan bila kepala pelir cik gu S menceroboh ke pintu
belakangku. Terasa sakit yang amat sangat...Seolah-olah nak koyang juburku.
Sebelum memaksa kepala zakarnya masuk, dia berpesan agar aku tidak menahan
kemasukan itu sebaliknya merelakan dengan relax.
 
Aku rasa bagai nak terberak....Sakit tapi penuh nikmat terutama bila cik gu s
menegang-negangkan batangnya di dalam lubang ku. Aaaaah aku menjerit tanpa dapat
ditahan. Dia terus mengasak-asak ku. Makin lama makin ganas sehingga dia
langsung tak menghiraukan jeritanku malah makin terus menggila....dia menyorong
tarik kemaluannya.
 
Keperitan dan kesedapan itu tidak dapat aju gambarkan.....
 
Hingga akhirnya dia melepaskan pancutan-pancutan panas ke dalam jubur ku....Aku
meraung....Mencengkam badan cik gu S. Dia mencabut kemaluannya lalu memancut
sisa cecair putih itu ke dalam mulutku. Aku terus menghisap...Hingga ke pancutan
terakhir...
 
Cik gu S kelihatan puas, memandang ke arahku... Sambil berbogel dia mencapai
tuala dan terus ke bilik mandi. Badan sasa nya yang berbulu lebat itu
betul-betul hebat dalam keadaan bogel. Aku terlentang kelesuan. Terlanjang.
Batangku masih mengeras, seolah-olah mahukan lagi. Juburku terasa perit. Aku
menangis tetapi cik gu S langsung tidak risau. Aku menangis kerana juburku sakit
dan kerana takut diketahui ayah. Seminggu lamanya aku tidak dapat duduk dengan
baik kesan dari batang cik gu S yang besar itu.
 
Semenjak itu cik gu S selalu mengajak aku melakukannya. Aku pula, tak pernah
serik. masih mahu. Akhirnya aku beritahu ayah....tapi ayah langsung tidak
menunjukkan apa apa reaksi terkejut....sehinggalah ......
 
no image
Arif termenung di dalam kamarnya, tepat di depan monitor. Dia
bingung, harus memulai dari mana. Ide ini muncul tiba-tiba dalam benaknya. Arif
ingin menuangkan sebahagian kisah petualangannya. Dan mulailah jarinya menari
di tuts keyboard. Namaku Arif. Umurku 24 tahun,. .. bodyku lumayan. Tidak jelek
dan tidak terlalu bagus. Tinggi 178 cm, berat 65 kg. Terus terang. Aku seorang
gay. Aku mendapatkannya pertama kali waktu aku kelas 3 SMP. Mo masuk SMA. Pengalaman
seks pertamaku, masturbasi. Dan aku masih tetap melakukannya sekarang jika nafsuku
betul-betul sudah memuncak dan tidak ada teman untuk melepaskannya. Waktu itu
aku kelas baru menamatkan SMP. Sudah masuk masa puberku. Saat liburan sekolah 
(aku akan masuk SMA ), adik papaku yang paling bungsu tinggal beberapa bulan
dirumah ku, dia mau mempersiapkan diri untuk ujian UMPTN. Jadi berarti aku berumur
15 tahun dan dia 18 tahun. Karna umur kami tidak berbeda jauh, kami cepat akrab.
Seperti abang dan adik. Namanya Rizal. Wajahnya lumayan, dia lebih tinggi dariku
beberapa cm waktu itu. Sekarang mungkin aku lebih tinggi dari dia. Mungkin sudah
turunan, kami dikaruniai tubuh dengan bulu-bulu yang lebat. Tangan, dada, kaki,
penuh dengan bulu. Dan karna kulit kami kuning langsat, jadi sangat cocok dan
terlihat jantan. Sudah hampir 2 bulan aku sekamar dengannya tak ada kejadian
aneh antara kami berdua. Tapi, ada satu yang selalu aku herankan. Hampir tiap
tengah malam Rizal selalu terbangun dan ke kamar mandi. Didalam kamarku ada
kamar mandi. Sekitar 15-20 menit baru balik lagi ke tempat tidur. Dan makin
lama aku jadi penasaran. Dan aku bertekat, harus tau apa yang dia kerjakan di
kamar mandi ditengah malam.   Aku mulai melakukan persiapan. Saat siang
hari dia tidak ada dirumah. Aku mulai beraksi. Aku buat dua buah lubang kecil
di pintu kamar mandiku yang tipis. Diujungnya aku pasang sejenis lensa, seperti
yang ada di pintu utama. Jadi, saat kutempelkan wajahku ke pintu, kedua mataku
tepat di lubangnya. Seperti memakai teropong.  Dan yang betul-betul menguntungkan,
WC ku model duduk dan tepat menghadap ke arah pintu. Jadi, saat aku lihat dari
luar jelas terlihat bagaimana bentuk orang yang duduk di WC. Sangat-sangat jelas
dan dekat. Aku sudah tak sabar ingin mencobanya. Saat Rizal pulang, kerjaanku
telah beres. Sore hari, saat dia mandi, aku mulai iseng, aku ingin mencoba lubang
buatanku. Sekitar 1 menit dia didalam, aku mulai menempelkan wajahku ke pintu.
Dan.. wow.. Jelas terlihat. Aku dapat melihat Rizal sudah telanjang bulat, membelakangiku.
Bulu-bulu dipahanya cukup lebat, dan saat dia agak menunduk, tersembul bulu-bulu
tebal yang menghiasi lubang pantatnya. Hmm.. ku pikir, tak jauh beda dengan
punyaku. Aku bosan juga melihatnya. Habis cuma bagian belakang terus. Tiba-tiba
dia berbalik dan duduk di WC. Cukup besar juga kontolnya. Tapi tidak tegang.
Sedikit terkulai di tengah-tengah pahanya. Kepala kontolnya yang bikin aku kagum.
Besar, mirip cendawan yang sedang mekar. Tangannya mulai menyibak-nyibak bulu
jembutnya yang tebal. Kontolnya mulai dia elus. Perlahan-lahan. Digesekkannya
jari telunjuknya di daerah V terbalik tepat berada antara kepala dan batang
kontol. Puh… kudengar dia meludah. Ya ampun… kontolnya dia basahi dengan ludahnya.
Tangannya mulai menggenggam erat. Maju mundur. Kontolnya makin  membesar
dan tegak. Keras. Hmm… gila.. 1 ½ kali dari ukurang semula. Aku yakin, ada sekitar
18 cm. Soalnya aku bisa bandingkan dengan ukuran kontolku sendiri. Dan sekarang
tentu sudah lebih besar lagi. Aku tidak tau tepatnya . Cukup besar dan sesuai
dengan ukuran tubuhku. Kadang aku pikir terlalu besar untuk ukuran anak SMP
waktu itu. Gesekan tangannya berhenti. Dengan kontol yang masih tegak, dia berdiri.
Dan dia mulai mandi. Karna dalam keadaan tegang, kontolnya berdiri dan hampir
nyentuh pusarnya. Aku menghentikan kegiatanku, dan cepat keluar kamar. Takut
ketauan. Malamnya, aku sengaja berjaga-jaga dan berusaha tidak tertidur saat
dia ke kamar mandi. Persis, seperti hari-hari sebelumnya, sekitar jam 11 malam
dia terbangun. Dia hanya mengenakan kolor putih, tanpa baju. Aku dan dia memang
tidur hanya mengenakan kolor atau celana pendek, tanpa baju. Dan aku kira itu
wajar. Kami sama-sama laki-laki dan tak perlu malu. Aku pasang telinga. Terdengar
pintu kamar mandi dibuka dan ditutup lagi, dan klik.. dikunci. Aku cepat bangkit
dan langsung pasang aksi. Rizal sudah duduk di WC dengan kaki terbuka lebar
dan tangannya menggenggam batang kontolnya. Aku yakin, pasti sudah tegang. Dengan
sekali hentakan dia lepaskan kolornya. Aku menahan napas melihat kontolnya yang
begitu tegang. Tanpa sadar, aku mulai meraba kontolku sendiri. Tegang. Puh..
sama seperti tadi, dia meludahi kontolnya, beberapa kali, sehingga kontolnya
menjadi basah. Digenggamnya batang kontolnya dengan kedua tangannya. Mulai menggesek-geseknya.
Masturbasi. Aku tau. Seperti yang aku baca di buku. Tapi aku tidak tau persis
gimana cara melakukannya. Matanya terpejam dan mulut terbuka. Makin lama makin
cepat. Terdengar rintihan tertahan dari mulutnya. Uh.. oh… aku menjilat bibir,
sepertinya cukup menikmati hiburan langka ini. Seumur-umur hidupku, baru kali
ini aku lihat orang melakukan seperti itu. Tanganku tetap mengenggam batang
kontolku. Ada sedikit cairan keluar. Aku tarik celana sport minimku dan kulihat
cairan bening keluar dari lubang kontolku. Aku jongkok dan terus mengamati aksi
Rizal. Tangan kanan Rizal makin cepat mengocok kontolnya, sementara tangan kirinya
meremas dadanya yang menonjol dan berbulu lebat. Putting susunya dia pijit.
Tanpa sadar, aku mulai mengikuti aksi Rizal. Ku kocokin juga kontolku. Dan terasa
nikmat.. belum pernah aku alami rasa seasik ini. Sudah hampir 10 menit. Desahan
Rizal makin keras dan dia mulai sedikit mengejang. Menggeleng-gelengkan kepalanya,
kiri kanan… Dan.. tiba-tiba.. cairan putih tersembur keluar dari batang kontolnya..
Maninya. Rizal makin mempercepat kocokannya dan mengarahkan tumpahan maninya
ke badannya … Tangan kirinya diusapnya ke dadanya yang penuh dengan mani dan
mulai dia oleskan ke batang kontolnya lagi. Ah.. uh.. oh..oh.. .. ku dengar
desahannya.. Setelah beberapa kali semprotan dan aku lihat, cukup banyak.. dia
terkulai lemas.. Tapi tetap meremas kontolnya. Dia tersenyum puas. Dengan jari
telunjuk, Rizal mengusap-usap lubang kontolnya. Dan masih ada tetesan mani yang
tersisa. Jari telunjukknya dia basahai, dan.. Rizal menjilati maninya sendiri.
Sepertinya dia sangat menikmatinya. Sisa-sisa mani yang masih tercecer di paha
dan dadanya dia usah dengan tangannya, dan dengan rakusnya, lidahnya terus menjilati
lengketan mani dari tangannya. Aku tergegung. Tanganku masih mengenggam kontolku
masih tegang. Dan memang ada sedikit cairan bening yang keluar dari ujung kontolku.
Aku coba.. dan.. hmm.. asin.. tapi lumayan. Kemudian Rizal  bangkit. Dan
secara reflek, aku berlari dan langsung telungkup diranjang. Seolah tidur lelap.
Terdengar cipratan air. Mungkin dia membersihkan diri. Lalu balik tidur lagi.
Mataku terpejam. Tapi pikiranku melayang. Aku membayangkan terus kejadian yang
baru aku saksikan. Besoknnya, rumah sepi. Rizal pasti sedang kursus. Aku ke
kamar mandi. Pelan-pelan, kulepaskan celanaku. Telanjang bulat. Polos. Kupandangi
tubuhku. Hmm… cukup bagus. Aku duduk, dan mengingat kembali apa yang dilakukan
Rizal. Kuludahi kontolku, dan mulai meremas-remasnya. Ah.. nikmatnya… makin
cepat.. cairan bening mulai banyak keluar. 5 menit, 8 menit.. 10 menit… berlalu.
Aku masih terus mengocok kontolku. OH… asikknya.. Aku pikir, kenapa baru sekarang
aku tau betapi nikmatnya kalau kontol di kocok-kocok seperti ini. Tidak berapa
lama, aku rasanya seperti mau pipis. Ada sesuatu yang akan keluar dari lobang
kontolku. Dan.. crott.. crott.. Ah… Aku menjerit. Ku tekan bantang kontolku
kuat-kuat. Menahan supaya maniku tidak keluar lagi. Ah.. nikmatnya semprotan
pertamaku. Tapi aku tak tahan lagi. Crot-crot.. semburan berikutnya makin memberiku
kenikmatan. Tak tertahankan.. Aku semakin kuat mendesah… uh….. Gila.. maniku
begitu banyak keluar, tersembut ke perut, batang kontolku, dan sebahagian di
lantai kamar mandi. Setelah selesai. Lemas rasanya, tapi puas. Nikmat. 
Kumain-mainkah tetesan mani dipaha dengan jariku. Aku ragu. Tapi ingin juga
merasakannya. Aku coba.. Hmm.. jilatan pertama, terasa aneh.. Tapi aku tahan..
ku coba lagi. Asin, bau lendir yang khas. Kujilati lagi.. dan.. hm… asik juga..
Makin banyak sisa mani yang kunikmati. Baru lima menit aku orgasme, kontolku
tegang lagi. Dan aku kembali mengocok kontolku. Sejak hari itu, hampir tiap
saat  aku melakukannya. Nafsuku memang besar. Sangat-sangat besar. Tak
bisa ditahan. Sehari aku bisa melakukan 4-5 kali.  Tentu saja tanpa sepengetahuan
Rizal. Suatu hari, kejadian tak terduga. Aku bisanya melakukan ritual baruku
sekitar jam 3 siang. Saat rumah sepi. Dan Rizal masih di tempat kursus. Tapi
entah kenapa.. Saat asik-asiknya aku melakukannya.. polos, telanjang bulat..
Duduk terkangkang di bangku WC.. Dreet… pintu kamar mandi terbuka. " Heiiiii….
" teriak Rizal. Dan Rizal tepat didepanku. Aku terkejut dan langsung pucat.
Ku coba menutupi kontolku. Tapi tak ada pakaian disekitarku. Dan terpaksa kututupi
dengan kedua tanganku. Dan tentu saja masih terlihat. Melihat apa yang sedang
aku lakukan, Rizal langsung tertawa.. " Ha ha ha ha…. Lagi ngocok ya Rif…
kok ngak ngajak-ngajak.. " .. katanya.. " Sorry Zal.. " kataku..
" Nggak apa-apa.. aku juga sering kok.. Enak khan..? ".. Nafsuku langsung
turun dan aku langsung keluar kamar mandi dan mengenakan celana pendek. Duduk
di sofa. " Kok ngak diterusin.. Nggak usah malu.. ".. kata Rizal lagi.
" Nafsuku langsung hilang gara-gara loe kejutin..".. balasku. He he
he he.. Rizal cuma nyengir.. " Ngomong-ngomong, kontol loe gede juga Rif,…
Siapa sih yang ngajarin loe ngocok..?. " Elo sendiri.. ".. seru ku.
" Ha.. ?.. gue.? ".. Rizal kaget.. " Iya.. gue sering ngintip
loe ngocok waktu tengah malam.. Makanya gue kepingin. ".. " Oh.. "..
cuma itu yang keluar dari mulut Rizal. " Kalo begitu, mulai sekarang, gue
nggak perlu ngocok diam-diam. Nggak perlu nungguin elo tidur. ". "
huh.. gara-gara ngeliat loe ngocok tadi, gue jadi pingin juga nih.. "..
lanjutnya. Rizal tanpa malu-malu membuka celana jeans dan baju kaosnya. Tinggal
celana dalam putihnya saja. Terlihat kontolnya betul-betul menonjol dari balik
celana dalamnya. Sudah tidak muat menampung kontolnya yang gede. Dengan tenang,
Rizal membukanya dan telanjang bulat di depanku, dan duduk di tepi ranjang.
Kontolnya tegak menghadap keatas. " Apalagi Rif.. ayolah.. , kita lomba-an
yuk…." Aku ragu-ragu.. " Okey lah.. ".. Langsung kulepaskan celanaku.
Dan kini kami sudah telanjang bulat, saling berhadapan. Rizal mulai mengocok-ngocok
kontolnya dengan kedua tangannya. Dengan tangan kananku, kuremas-remas batang
kontolku yang sangat keras. " Nampaknya loe benar-benar amatiran Rif..
Ngocok gaya begitu mana enak.., mau nggak gue ajarain..? " tawar Rizal..
" Boleh, kataku.. " Gimana caranya..".. Rizal langsung jongkok
didepanku. Dan tanpa ragu mengenggam batang kontolku. Kontolku dia remas-remas.
Diaerah V terbalik dia elus-elus.. Dia ambil air luduhnya sedikit dan mulai
mempermainkan kepala kontolku yang mirip cendawan mekar, merah. Kontolku mulai
dia remas-remas, dan tergenggam erat di tangannya. Kocokannya memang yahut.
Aku makin terhanyut. Aku buka kakiku lebih lebar, Kupejamkan mataku, menikmati
sensai baru yang begitu mengasikkan. " Rif… gantian dong.. gue khan pingin
juga ngocok.. " katanya.. " Okey… ".. Diajaknya aku naik ke tempat
tidur. Di sana, kami saling berhadapan. Kakinya dia silangkan ketubuhku, menindih
kedua pahaku. Dan jarak kami begitu dekat, sehingga kontol kami bisa bertemu..
Ku remas-remas kontol Rizal yang besar, membuat gesekan di batangnya. Begitu
juga dengan kontolku, Karena begitu asik, tidak tau siapa yang memulai. Kedua
kepala kami bertemu, ujung hidungku menyentuh ujung hidungnya, sehingga bisa
kurasakan desahan nafasnya yang hangat menerpa wajahku. Dan.. tanpa sadar, bibir
kami saling bertemu. Rizal dengan nafsunya melumat bibirku. Mengulum kuat..
Memainkan lidahnya didalam mulutku. Akupun menjilati bibirnya, penuh nafsu.
Tak tahan, Rizal langsung merangkulku. Mendekapku erat.. tubuhnya dia gesek-gesekkan
ketubuhku. Akupun tak mau kalah. Sementara kedua tangan Rizal memelukku, tanganku
dengan sigap menggenggam kontol kami. Sambil terus kucocokin. Gerakan kami makin
liar, saling mendekap, menggesek tubuh. " Rif.. keluarkan ludahmu.. dibibirmu..
" pinta Rizal. Kuturuti permintaan Rizal.. Buih-buih ludahku berada di
antara bibirku. Rizal langsung menyambarnya dengan bibirnya. Meneguknya.. "
Lebih banyak Rif.. asik.. "… OH.. asiknya… mulutku disedot oleh bibir Rizal..
ganas, panas.. Kemudian Rizal memegang mukaku.. Posisinya, kepala Rizal lebih
tinggi. Aku sedikit kebawah.. " Tampung ini,.. " katanya.. Kubuka
mulutku, dengan sekali muntahan, ludah Rizal tersembur kedalam mulutku, banyak..
aku sangat menikmatinya.. mengulumnya.. menelannya.. Puas dengan permainan mulut,
Rizal menindihku, menciumiku.. Menjilati hidung, pipi, leher… Sambil kami saling
menekan.. OH.. hmm.. Ciuman Rizal makin menurun. Kini wajahnya tepat didadaku
yang berbulu. Dimainkannya pentil susu kananku.. mulai dijilatinya.. Ohg. Rintihku..
Asik Zal… Lagi.. Terus.. dengan sedikit kasar, digigit-gigitnya.. Aku pun ingin
melakukannya.. Kubalikkan tubuhnya.. Kini tubuhku menindih tubuhnya.. Kulakukan
apa yang Rizal lakukan padaku tadi. " Mau yang lebih enak lagi Rif.. "..
tawar Rizal.. " Oh.. Zal.. terus Zal… tunjukkan ke gue.. ".. Rizal
menyuruhku duduk, dan mulai menciumiku lagi.. Tapi kali ini makin kebawah..
tepat di kontolku, dengan lidahnya yang lihai, dia jilati kepala kontolku, "
Auh… aku menjerit tertahan.. ".. " Asik Zal.. lagi.. ".. pintaku..
Lidah Rizal makin liar. Batang kontolku dia sapu bersih dengan lidahnya. Aku
teruh mendesah,.. keenakan. Kini,.. kontolku sudah masuk dalam mulutnya.. Disedot-sedotnya…
seperti es lilin. Tangan kanannya masih memang bagian pangkal batangku sementara
sebagian batangku lagi sudah amblas dimulutnya. Permainan mulut Rizal makin
menggila. Kini, seluruh bantang kontolku sudah masuk dalam mulutnya.. Aku tekan
kepalanya dengan kedua tanganku, Aku bantu gerakan mulutnya.. Oh.. nikmatnya
tak terkira.. " Terus Zal.. uh.. auouch….. asik….. terus… lebih cepat…
Buah pelerku tak luput dari aksinya.. Dikulumnya bulat-bulat buah pelerku..
Oh.. asiknya..  Terasa biji-biji kontolku dipermainkan dengan lidahnya..
Sambil mengulum-ngulum buah pelerku, tangannya dengan cepat mengocok-ngocok
kontolku.. Zal… gue mo keluar nih.. ouh.. ah… ah.. Crot… crot… tumpahlah maniku
kemulutnya… Rizal menampung semuanya.. tak dibiarkannya setetespun terbuang..
Banyak sekali maniku.. Setelah habis.. Rizal mendekatiku, dan menyodorkan mulutnya
padaku. Rupanya dia masih sisakan maniku dalam mulutnya.. Seperti permainan
mulut sebelumnya, aku menampung maniku sendiri, langsung dari mulut Rizal..
Sisa-sisa mani yang berlepotan dipipinya aku jilati juga.. Nikmatnya.. Kini
Rizal minta pelayananku… Aku akan beri kenikmatan yang tiada tara buat Rizal.. 
Rizal terpekik, melenguh kenikmatan ketika batang kontolnya bermain-main dalam
mulutku..  Kulijati batangnya… kugigit dengan lembut. Rizal sedikit menundukkan
kepalanya dan..  ludah Rizal tertumpah di sekitar batang kontolnya sendiri.
Aku dengan cepat menyedotnya.. membuat batang nya makin basah. Kontolku sudah
naik lagi. Tegang seperti sedia kala.    Baru setengah permainan,
dia minta berhenti.. " Rif,.. loe telentang lagi… " perintahnya..
Kuturuti kata-kata Riza. Dibukanya kaki lebar-lebar. Rizal jongkok dihadapan
selangkanganku.. pahaku ditaruhnya dipundaknya.. Kembali batang kontolku dia
emut-emut.. Lalu.. dengan olesan lidahnya.. lobang pantat ku mulai jadi sasaran..
"Aku ingin mencoba pantatmu. Boleh kan ? tanyanya tanpa meminta jawabanku.
Dilumurinya pantatku dengan ludahnya. Begitu juga dengan jari-jari tangannya.
Pelan-pelan dimasukkkannya jari telunjuknya ke pantatku. " Pelan-pelan
Zal.. agak sakit ".. rintihku.. Awalnya aku merasa sedikit sakit namun
beberapa lama kemudian rasa sakit itu berubah menjadi kenikmatan tiada tara.
Ia lalu memasukkan jari  tengahnya  juga ke dalam pantatku. Aku semakin
mengerang keenakan. Kini tiga jarinya telah sukses masuk kedalam pantatku. "
Gimana sekarang.. Asikkan..?.. katanya. " Enak Zal.. lagi Zal.. "..
Rizal kemudian menaikkan sedikit badannya. Dan kini batang kontolnya tepat didepan
lobang pantatku. Di gesek-geseknya kepala kontolnya dicelah-celah pantatku.
Dan Puh… dia basahi tangannya dengan ludahnya dan disapukannya keseluruh batang
kontolnya.. " Rif.. gue kentot pantat loe ya.. "… pinta Rizal.. ".
Hmm.. ".. aku cuma bisa melenguh.. " Pegang kontolku, arahkan tepat
ke lobang loe,.. Okey Rif..? ".. " Uh.. yah.,.. ".. kataku..
Badanku agak terangkat sedikit. Dengan kaki tertumpu pada pundak Rizal, kedua
tanganku memegang batang kontolnya, tepat disisi lobang pantatku. Tangan Rizal
meremas pantatku dan membuka lebar-lebar selangkanganku. Menarik kedua sisinya
sehingga belahan pantatku yang merah mulai tampak.. Rizal mulai menekan badannya
kedepan, dan aku menuntun kontolnya. Blub… Hmm… kepala kontolnya mulai masuk.
Terasa sakit sedikit. Rizal diam.. Kemudian mulai bergerak lagi.. pelan-pelan.
Terasa agak kesat.. " Zal.. kontol loe kering tuch.. ".. kata ku..
" Oke Katanya.. ".. Dia lepaskan batang kontolnya yang sudah masuk
kedalam pantatku. Kontolnya didekatkannya kewajahku.. sekali sambar.. lenyap
seluruh bantang kontolnya dalam mulutku. Dengan rakus, kuisapin lagi batang
kontolnya.. kulumuri batang kontolnya dengan air ludahku.. Kemudian Rizal ke
pososi semula. Mulai lagi.. Perlahan kontolnya dan menancapkan kontolnya ke
pantatku. Aku merasakan sedikit sakit tetapi ketika aku akan protes ia menyambar 
kepalaku dan mencium bibirku dengan ganasnya. Kenikamatan melanda sekujur tubuhku
terutama pantatku yang berisi kontolnya yang maju mundur. Tangannya bergerilya
mengocokkan kontolku yang tak kalah tegangnya. Auh.. auh….. Zal.. terus… enak
Zal… auuch.. pekikku.. nikmatnya tak terkira.. Rizal makin cepat menyodok-nyodok
pantatku. Gerakan maju mundur.. kian gentar.. Dan sekali-kali.. dia tarik kontolnya,
hingga hanya kepala kontolnya berada dipantatku, dan dengan sekali hentakan
hebat.. blesss…. Seluruh batang kontolnya amblas kedalam.. Aku makin terpekik..
terasa bulu-bulu jembutnya menyatu dengan kulitku.. Beberapa saat kemudian,
tanpa bisa ditahannya lagi ia berkata " Rif  aku kee...lu.....arrrrrr"
. Bersamaan dengan itu cepat menarik kontolnya dari pantat ku. Dengan sigap
aku sambar dan mengarahkan ke mulutku.. dan.. menyemprotlah spermanya di mulutku
berulang-ulang. Aku hanya bisa mengerang keenakan. Aku terus mengocok-ngocok
kontolnya, Menguras habis isi kontolnya.. Karna banyaknya mani yang keluar,
sebagian tersemprot di dadaku,… Setelah habis,.. Rizal langsung memelukku..
Menciumiku..  Terus meraba-raba tubuhku lagi. Dan ketika tangannya tepat
di selangkanganku, dia sadar.. " Loe pingin ngentot juga Rif.. "..
katanya.. " Iya.. ".. kataku.. Dia bangkit dari tubuhku dan di tepi
tempat tidur dia telungkup. Kakinya dilipatnya, menyentuh badannya.. Aku turun
dari tempat tidur.. mencari sasaran. Kulihat pantat Rizal yang kenyal, menantang..
Langsung kumainin dulu pantatnya.. ku jilat, isap.. kutusuk pakai jariku.. Rizal
terus mengerang..  Kubasahi kontolku dengan ludahku sendiri dan  dengan
berdiri dilantai, sementara tubuh Rizal di atas tempat tidur.. Ku buka lebar-lebar
lobang pantatnya dan mulailah kontolku masuk. Pelan-pelan.. Lama-lama, amblas
semua.. Rizal menutup wajahnya dengan bantal. Menggigit bantal ketika kontolku
mulai memasuki lobang kenikmatannya. Tapi cuma sebentar. Setelah aku mulai menyodok-nyodok
isi pantatnya.. dia mulai berteriak.. mengeluh.. mengerang … Dia maju mundurkan
badannya.. Saat aku tarik kontolku dia bergerak ke depan dan saat aku kedepan,
dia bergerak ke belakang.. arah kami berlawanan.. sehingga kontolku benar-benar
masuk sepenuhnya kedalam pantatnya.. " Rif.. sudah Rif.. tarik kontol loe..
, kita coba gaya lain.. " Katanya.. Didudukinya aku di kursi empuk,.. kakiku
dia buka lebar-lebar.. Dia duduk diatasku, menghadapku. Aku tau maksud Rizal.
Aku tahan pantatnya dengan kedua tanganku, sementara tangan Rizal menggenggam
kontolku. Tegak.. Dan kuturunkan pantatnya.. Masuk… Rizal mulai turun naik diatas
tubuhku.. Sambil terus bergoyang, kami berciuman.. saling berpelukan erat. Ku
kocok lagi kontol Rizal yang menengang.. Aku tak mau kalah dengan sodokan Rizal..
Aku hentak-hentakkan tubuhku dengan keras ke atas.. Rizal sungguh menyukainya..
Dan.. " Gue mo keluar Zal.. ".. " Gue juga Rif.. ".. rintihnya..
Rizal bangkit dari butuhku, dan mengajakku rebahan di lantai karpet. Kami ber-69..
menyamping.. . Kepala Rizal bertumpu pada paha kananku.. terus menyedot-nyedot
kontolku.. Kubenamkan kepalaku ditengah-tengah selangkangannya.. Dan.. crott….
Tumpah mani Rizal dalam mulutku.. Aku pun menyusul.. Setelah itu, kami sama-sama
puas.. Kami saling berpelukan, erat. " Rif.. asik banget ngentot sama loe..
" Iya Zal.. loe hebat..  kok ngak dari dulu kita ngentot sih.. enak
benget nih.. " kataku. " Mulai sekarang, tak ada hari kosong buat
kita lagi.. kita isi hari kita dengan ngentot.. tiap saat.. ".. kata Rizal..
" Sippp lah.. ".. Ctrl-S. Arif menyimpan tulisannya. Tak terasa, kontolnya
sudah betul-betul tegang. Ingin melampiaskannya. Tapi dengan siapa.. ? Arif
sekarang ini sedang sendiri. Mengenang Rizal, seakan membuka kembali masa lalu
yang penuh bahagia, kenikmatan.. Tiada satupun yang bisa dia lupakan saat bersama
Rizal.. Arif mulai mengetik lagi.. " Sejak saat itu, hampir tiada hari
tanpa ngentot. Kami tak pernah lelah. Dan tentu saja, untuk memberikan kekuatan
tubuh kami, kami perlu banyak makan, minum susu, madu. Dan hasilnya dapat kami
rasakan terus. Tak pernah sekalipun kami kecewa. Semua memuaskan. Suatu hari,
Rizal mengajakku ketempat kursusnya.. Gila.. banyak cowok-cowok cakep disana…Mataku
dengan liar curi-curi pandang. Gara-gara keasikan ngelirik, tiba-tiba.. Brak..
aku tabrakan dengan seseorang.. " Sorry, kataku spontan.. Dan aku tiba-tiba
aku terpana, terperanjat Yang aku tabrak, seorang cowok bule. Tinggi besar.
Kulit tangannya hampir tidak kelihatan, karna tertutupi dengan bulu yang lebat.
Dia pasti dari Amerika latin. Mungkin cowok Brazil.. Aku bisa taksir umurnya
diatas 25-an. Mungkin sudah 30-an. Dewasa. Macho Sambil tersenyum.. " Sorry
boy.. are you okey..".. kata nya.. " Yup.. " kataku tergagap.
Aku segera minggir dan membiarkan dia lewat, dan dia masuk keruangan yang berlabel
" ENGLISH ROOM ".. Arif kembali termenung, tak tahan lagi. Dia harus
segera menyalurkan gairah yang sudah dari tadi memuncak.. Segera Arif beranjak
ke kamar mandi .,, bisa kamu bayangkan apa yang dikerjakan Arif.. 

Penulis :  ?
Copyright © 2012 Cerita lucah wattpad All Right Reserved