New Post

Rss

Saturday, December 31, 2011
KEKASIH PERTAMA

KEKASIH PERTAMA

Nama aku Tom, tinggi aku 180cm dengan body seberat  berat +/-60kg . Ceritaku bermula waktu aku masih di Sekolah Menengah, tempat aku pertama kali menemui cinta .


Sejak Sekolah Menengah aku sudah tahu yang aku gay, dan waktu itu aku sedang jatuh cinta dengan kawan karibku sendiri , Arman . Tinggi dan bodynya hampir sama dengan aku, itulah yang membuat aku tak tahan untuk melihat batangnya, aku benar-benar tal tahan . Kesempatan akhirnya datang juga, hari itu ada kegiatan sekolah dan kami berdua balik sampai petang . Kami duduk disuatu bilik kosong yang letaknya agak terpinggir dari darjah.

"rasa malas nak balik, tapi nak buat apa ye? Soal Arman

"ala, macam tak biasa !" jawabku pendek..

Arman bangkit dari tempat duduk dan berdiri di depan aku, dengan tonjolan batangnyatepat didepan muka aku .

"Aku ... sukakan kau, Tom ." katanya sambil tersekat-sekat.

Aku hanya diam tapi sebenarnya itulah kata-kata yang selama ini aku tunggu dari Arman. 
"Aku tau itu Man, aku sebenarnya sayangkan kau jugak."

Tak tahu apa yang nak aku katakan lagi.

Ternyata selama ini kami memang saling menyukai dan inilah yang membuat kami berkawan selama ini.

Arman membukakan zip jeans yang dipakainya dan memperlihatkan batangnya setengah tegang dibalik innerware putihnya . Bau aroma jantanya mulai tercium, membuat aku tak sabar untuk melihat isinya .Jeansnya dijatuhkan kelantai sekarang dia hanya memakai kemeja putih dan underware, buntutnya yang berisi jelas padat tergambar oleh underware yang dipakainya.  Sebelum batangnya aku pegang,  butang kemejany ku buka satu persatu dengan rangkus. Arman hanya memandang diam melihat kemejanya kutanggalkan, dia menurut saja . Otot dadanya yang kekar membulat dihiasi nipple yang besar dan tegang sekali berwarna coklat tua . Nipplenya itu ku gigit dan jilat hingga semakin keras . Jari telunjuk kumasukkan ke mulutnya untuk membuatnya basah dan licin, dia sempat memainkan jari aku dengan lidahnya . Lalu nipplenya yang tegang dan keras itu aku usap-usap dengan hujung jari telunjukku yang basah itu dan menekan-nekan hujungnya. Arman mengeluh kegelian dalam nikmat. Matanya semakin layu dan terpejam...

Arman semakin tak sabar ... "Hisap batang aku Tom, aku dah tak tahan !" . Arman menurunkan underwarenya dan kaki kekar yang berbulu lebat itu membantu melepaskannya . Batang Arman mencuat keluar, batangnya yang besar serta berurat banyak dengan panjang 6. Bulu yang lebat tapi di trim pendek merayap bertemu dengan bulu-bulu halus di selangkangannya dan bulu-bulu halus di bawah pusatnya . Batang inilah yang aku tunggu selama ini, mulutku sudah terlior untuk menikmati batang milik Arman. Nipplenya tetap aku mainkan dan lubang dihujung batang koneknya  yang sudah penuh dengan air mazi akibat kenikmatan yang dirasainya oleh gerakan lidahku.  Rasa masin bercampur payau... Celahan pada hujung batang koneknya sangat nikmat aku jilati. nafas Arman makin menggila, dadanya naik turun tak berirama sedang perutnya kencang menahan deraan kenikmatan .

Akhirnya ..."Achhhh ... eeeegh ... sssssssshh ... Ah ... A ..."

Crot-crot,  sperma panas menyembur keluar dari lubang koneknya mengena muka dan bibirku. Jari-jari tanganku masih memainkan nipplenya sehingga akhirnya terhenti karena Arman menunduk, wajahnya menghampiri wajah aku yang dibasahi oleh air nikmat milik Arman .

Dengan nafas panas tercungap, lidahnya menjilati seluruh sperma miliknya sendiri dimukaku sehingga bersih lalu dia mencium bibirku untuk berkongsi air nikmat miliknya dengan aku . Lidah kami saling bertemu dan bertukar sperma sambil menggelitiki langit-langit mulut .

Hasrat kami selama ini akhirnya tercapai, saling memberikan kenikmatan dan saling menikmati tubuh jantan.

"Tom, kau lah lelaki pertama yang aku sayang ." Sambil terengah-rengah Arman memeluk aku . Dan aku membalasnya dengan ciuman . Sex pertama dengan Arman tidak akan aku lupakan, dialah jantan idaman aku yang pertama .



Keesokan harinya Arman mengambil untuk kerumahnya. Di dalam keretanya lagi aku mula tak sabar merasakan batang aku dihisap dan aku ingin merasakan batang Arman memasuki lubang jantanku. Sepanjang perjalanan 20 minit itu kami saling berpandangan tanpa kata-kata . Sampai sahaja di rumah,  Arman terus melepas seluruh pakaiannya .

"Gila kau Man, nanti orang nampak !! "

"Ahh..tak de sapa kat sini...  !"

Aku menjadi yakin dan mengikut saja apa yang dimahukan Arman, melepaskan satu persatu pakaianku luar dan dalam, kami mula bercumbuan dan batangku yang sensitif itu sejak tadi lagi sudanh menegang abatah lagi bila bersentuhan dengan batang milik Arman.  Sambil menciumku tanganya tanganya mengelus-ngelus punggungku memberikan rasa kegelian yang amat nikmat. Tanganya itu semakakin galak bertindak menuruni bahagian yang lebih bawah lalu singgaj dilubang keramat miliku. Jari-jari Arman mengusap-gusap nakal lubang keramat itu dengan sesekali terdengar gesekan antara bulu-bulu halus yang mengeliling lubang keramatku dan sentuhan itu membuat ku semakin kejang dan layu.

"Man hisap Man....  !"

Arman berlutut dengan tangannya masih dibelakang merangsang lubang kermatku  sewaktu batangku dimasukkannya ke mulutnya. Aku dapat rasakan bibirnya mengenai bulu-bulu sekitar batang konekku serta menyentuh bagian kulit diantara batang dan biji peler . Secara bergantian dia mengisap batang aku keluar masuk lalu ganti mengulum biji peler aku, ditarik-tariknya dan dikunyah lembut . Tanganku juga ku memainkan nippleku yang mulai tegang.  Rasa nikmat membanjiri seluruh tubuku. Lubang keramatku, batang ku dan juga nipple ku. Dengan sensualnya aku menjilati bibir aku sendiri . Tubuh serasa longlai tidak tahan menahan terpaan gairah sex Arman, sehingga aku harus bersandar di dindingl . Punggungku ku goyang perlahan memasukkan batang aku lebih dalam lagi ke mulut Arman sehingga terasa tenggorokkannya, sudah berkali-kali Arman manahan rasa ingin muntah .

Angin petang yang sejuk  menerpa tubuh kami , sejuk dan mengairahkan  tubuh . Tanpa terasa, batangku sudah tidak dapat lagi menahan semua cairan kenikmatan .
Nafas sudah mulai deras dan otot perut mengejang tidak kuat menahan rangsangan .


Ahh...crot-crot, air maniku yang pekat dan panas ku pansut masuk kekerongkongan Arman dan sebagian lagi keluar mengalir keluar di sudut bibirnya yang seksi menuju dagunya . Arman berdiri, wajahnya menghampiri wajah aku yang masih mengejar nafas, dengan bernafsu dia mencium aku, dalam sekali ......sambil mengeluarkan sisa mani yang masih dimulutnya masuk  ke mulutku sendiri. Lidahnya mengaduk-ngaduk ludah dan maniku . Aku langsung terduduk keletihan disudut ruang tamu rumahnya itu ,  tapi  Arman masih bertenaga 
"Kita mandi jom..." kami ke bilik air berpimpin tangan.

Dia mula membasahi badanya dengan air  dan menyabun badanya. begitu erotik sekali. Arman mencuba merangsang dan membangkitkan gairahku . Disimburnya badanku dengan air yang terasa begitu sejuk sekali. Bagai tak sedar, aku meniarap bagi meminta untuk disetubuh. Arman menyabuni batangnya hingga berbuih. Jarinya yang licin karena sabun dimasukkan ke dalam lubang keramatku dengan lembut . Semakin dalam semakin nikmat, lalu du jari dan lubangku yang masih sempit terasa sakit. Setelah dia yakin licin jarinya ditariknya keluar dan dia menyabuni sekitar lubangku pula. Kemudian kepala batang Arman yang besar itu  mula masuk ke dalam lubangku disertai rintihan dari kami berdua, untuk beberapa lama dia hanya mengeluar-masukkan kepala batangnya . Setelah beberapa lama dia mulai mendorong lebih dalam tiap tusukkannya membiarkan otot-otot aku rileks dan menerima dengan sendirinya . Sekian lama batang Arman masuki lubangku itu. Bulu-bulu kote dan dibawah pusatnya terasa bergeser dengan punggugku sedang biji pelernya menepak-nepak dengan bunyi yanh klasik sekali. Bunyi nafas Arman yang keras dan bunyi  dari tamparan peler Arman dengan punggungku  merangsang batang aku untuk bangun lagi . Gesekkan antara kulit batang dan usus sangat nikmat, sesekali kepala batangnya dapat menyentuh dinding usus aku yang dalam .

 Arman kini diambang klimeks. Punggungku ku dorong ke hadapan dan belakang dengan pantas. Otot-otot lubang keramatku  kemut mengepit batang Arman yang semakin berdenyut. Getaranya semakin ketara. Akhirnya Arman menarik nafas panjang dan dia terpancut, sedang aku masih tetap mengerak-gerakan punggungku dan terasa ada cairan panas yang merayapi dinding usus. Batang Arman melepas dan lepas dengan sendirinya dan krim hangat itu turut mengalir keluar membasahi biji pelerku dan kakiku. Arman membersihkan semua maninya dengan lidahnya menjilat peha dan kakiku. Gerakan lidah Arman memberikan rangsangan yang membuat batang aku turut memancutkan mani ke lantai. Batang konek ku yang tidak ku pegang memancutkan mani secara liar.

Setelah itu kami berdua mandi dalam keadaan lemas dan puas. Mengeringkan diri lalu makan malam. Begitu letih sehingga tertidur berduaan di atas sofa diruang tamu dengan batang kami saling bersentuhan dengan rasa hangat yang menikmatkan... 

Setelah hari itu aku dan Arman makin rapat di sekolah, mesra dan liar bila di katil. Kami sering menonton gay vcd  dan kemudian mempraktiskanya bersama. Kami selalu bersama,  tapi akhirnya Arman keluar negeri melanjutkan pelajaran.
 Kesendirian aku adalah kesempatan mencari kenalan baru.................
Thursday, December 29, 2011
no image

Kehangatan Poring Hot Spring

Saya mengetuk sebelum masuk ke dalam bilik hostel itu. Saya telah diberitahu lebih awal bahawa saya akan berkongsi bilik dengan seorang lagi pelawat yang barnama Rizal. Saya memilih bilik hostel jernis domitori dan bukan bilik perseorang dengan dua tujuan. Yang pertama untuk berjimat. Selama satu bulan saya akan berada di Negeri Sabah ini dan saya perlu menjaminkan bahawa saya tidak akan kehabisan wang. Tujuan yang kedua, mana tahu saya akan mendapat seorang teman untuk melawat bersama?

Saya membuka pintu dan saya mendapati lelaki yang bernama Rizal itu telah berada di dalam bilik dan berada di atas katil.

Waktu itu baru pukul tujuh, matahari masih kelihatan melalui celah tingkap yang tidak ditutup dengan tirai. Rizal sedang berbaring di atas katil dan cahaya matahari yang menguning itu menyinari badannya. Dadanya yang terdedah itu kelihatan sungguh pejal dan bulu yang halus berbaring secara senyap dan kelihatan keemasan disinari cahaya matahari. Rizal tidak sedar bahawa ada orang telah memasuki bilik itu. Hening matanya yang lurus yang jelas serta hidungnya yang muncung dan bibirnya yang licin itu mengingatkan saya bahawa saya pernah melihat lelaki ini petang tadi.

Ya, memang dialah yang saya temui petang tadi di dalam kolam mandi air panas Poring. Masa itu hampir pukul lima petang. Pelawat sudah hampir pergi semua. Tinggal beberapa orang lagi yang mengemas dan bersedia untuk mengejar bas awam yang akan pergi sebelum pukul enam. Saya masih berada dalam kolam air panas. Terdapat lagi beberapa orang yang pelawat kulit putih yang lain. Salah seorang daripada mereka ialah Rizal yang gagah tubuhnya setanding dengan orang kulit putih. Datanya yang pejal dan menonjol itu menjadian tumpuan saya sejak dia awal-awal tadi. Hampir selepas setengah jam kemudian, saya mula mendekati kolam air yang Rizal berada. Dia memejam mata menikmati keselesaan dalam air panas. Seperti sekarang, cuma masa itu mukanya basah dan merah kerana kepanasan. Apabila saya memandang ke dalam kolamnya, terpegunnya saya melihat badan Rizal yang tiada sehelai kain pun. Langsung tidak tertutup. Saya tidak tersangka bahawa orang Melayu yang kebanyakannya agak pemalu itu sanggup telanjang di khalayak ramai(kolam itu open-air). Saya meneliti batang zakarnya yang yang sedang terapung di dalam air panas bersulfur itu. Walaupun dalam keadaan kendur ia kelihatan agak panjang dan yang paling menarik kepala zakarnya mempunyai bentuk yang menarik seperti cendawan. Saya tidak mengganggunya walaupun dalam hati kecil saya teringin saya hendak berkenalan dengannya dan jika mungkin mengadakan hubungan yang lebih intim dengannya.
Sekarang, saya berjumpa dengannya lagi dalam sebuah bilik... dan lebih memeranjatkan saya, apabila dia berpusing dan menukar posisi tidurnya saya dapati bahawa di bawah selimut yang dipakainya itu langsung tiada pakaian! Dan lebih menakjubkan lagi batang zakarnya sekarang sedang mengeras. Pangjangnya hampir 8 inci dan lilitanya mungkin tidak habis satu genggaman.
"Oh... panas betul" tiba-tiba dia berkata."Maaf, saya telah mengganggu kau"saya menjawab. Saya sengaja membuka baju saya untuk mendedahkan badan saya yang saya banggakan. Dada berukuran 40 inci dan pinggang 28 inci itu adalah usaha saya selama dua tahun mengangkat berat dan berenang dua kali setiap minggu. "Memang bilik ini agak panas."

"I hope you don't mind if I'm not wearing anything. Do you?" Rizal berkata dan berani bertentangan mata dengan saya."It's fine for me. Actually I feel more comfortable been naked as well." Saya menjawab.Saya terus membuka seluar untuk mendapat keselesaan. Saya berpura-pura mengemaskan barangan. Saya perhatikan bahawa Rizal menggosok-gosokkan batang zakarnya yang semakin mengeras itu. Air mukanya menunjukkan bahawa dia menikmati sesuatu kelazatan daripada gosokan itu.

"Perlu saya bantu?" Saya menjawab dengan nada yang mesra.

"Oh, ya" dia bangun dari katilnya. Tingginya lebih kurang 180cm. Batang zakarnya terlalu tegang sehingga pucuknya menghala ke pusatnya, tidak kurang daripada 7 inci agaknya. Warna batangnya agak cerah berbanding dengan zakar orang asia yang kebanyakannya banyak pigmen hitam.

"Bentuk batang you cantik sekali"Saya memegang zakarnya yang sekeras kayu. Saya rasa tekanan darah saya menaik dan jantung saya berdenyut lebih pantas."Saya pernah menjalani pembedahan penis augmentation tahun lepas ketika melawat ke US." Dia menjawab dengan nada sederhana. Dia begitu tenang sekali dan menjadikan suasana dalam bilik yang separuh gelap itu sungguh selesa.Tanpa segan silu saya meraba-raba batangnya yang keras dan berurat itu. Sungguh menakjubkan zakar orang asia yang berukuran hampir 8 inci ini hasil daripada gabungan ciptaan Ilahi dan manusia. Saya menghulurkan lidah saya dan menjilatnya, menghisapnya. Pada masa yang sama tangan saya cuba menbuka celah duburnya yang tersembunyi di bawah bulu badannya yang halus tetapi lebat itu. Saya mencucuk masuk dengan jari saya ke dalam dubur Rizal sehingga saya rasa dapat dimasukkan batang zakar saya yang juga sudah mengeras itu."Sejak tadi saya cuba berkhayal ingin bersetubuh dengan kau" Rizal yang tenang tadi sekarang sudah bernafas kencang dan merintih keseronokan. "Marilah cepat... sayang..." Saya cuba melicinkan batang saya dengan air liur dan tanpa melengah-lengahkan masa lagi mencucuk batang saya itu ke dalam tubuh lelaki yang bertubuh sasa itu. Dadanya menaik sedikit akibat daripada gerakan saya menghentamnya dari bawah.

"Oh...." Rizal merintih lagi. Angin meniup masuk melalui tingkap. Matahari waktu senja masih menerangi sebahagian daripada bilik kita.

"Inikah yang kau inginkan bukan? Rizal" Saya menghentamnya dengan pergerakan yang sederhana menghantar rangsangan keseronokan ke pangkal saraf Rizal dan pada masa yang sama saya menjilat bucu buah dadanya yang bertompok besar. "Nampaknya kamu bukan sahaja membesarkan batang zakar sahaja tetapi bunting susu pun sudah dibesarkan."

"Betul kata kau. Oh..." jawab Rizal.

Saya menambah kelajuan pergerakan saya. Lebih kurang selepas sepuluh minit dan selepas saya bertukar beberapa posisi, Rizal sudah tidak dapat menahan lagi. Tanpa di usik sedikit pun zakarnya, dia terus memancutkan air mani sebanyak lima atau enam kali pancutannya sehingga membasahkan badannya sendiri.

Saya terus menggosok batang zakar saya di dalam badannya seperti buruh yang bekerja keras. Peluh menitis dari dan membasahi badan saya termasuklah batang zakar saya. Ini menjadikannya lebih licin dan gosokan itu makin rancak dan pantas. Sehingga suatu ketika saya merasai keseronakan daripada pangkal saraf dan menjalar keseluruh badan saya. Saya meletus di dalam badan Rizal dan sensasi letupan itu hanya berhenti selepas beberapa saat saya berhenti memancutkan air mani.

"Kau lelaki yang paling gagah yang pernah saya jumpa" Rizal cuba memuji saya.

"Kau juga gagah dan tidak tersangka kau bottom yang handal dengan dubur yang begitu ketat dan menyeronokkan." Saya membalas. "Saya sungguh bernasib baik mendapat kau sebagai teman sebilikku." Saya berkata dan meraba-raba dadanya yang pejal itu.

"Sebenarnya... Lee" Rizal berhenti seketika dan terus berkata: "saya dah lama memerhatikan kau masa di kolam mandi tadi. Saya yang meminta receptionist mengatur supaya saya dapat tinggal sebiliok dengan kau."

"Oh... begitu" Saya tersenyum lebar dan mencium bibir Rizal yang juga sedang tersenyum manis itu. "Mari kita berjalan-jalan di luar." Slepas lebih kurang sepuluh minit sesi hangat yang pertama itu Rizal nampaknya masih tidak puas lagi. Dari gerak jarinya meraba ke seluruh badan saya, saya telah membuat kesimpulan itu.

Dia terus membuka pintu hostel. "Kita keluar dalam keadaan ini?" saya sungguh hairan Rizal
berani berbuat demikian kerana dia patut faham pantang larang dalam masyarakat timur.

"Ya, tak apa sekarang sudah petang, jarang-jarang ada orang yang akan muncul." Dia tersenyum.
"Saya tidak pernah berbuat demikian." Saya sedikit keberatan. "Kalau untuk ditontoni ramai buat apa saya besarkan batang zakar saya dan puting susu saya?" Dia tersenyum lagi dan ada logiknya kata-kata dia. "Kamu tidak akan kesal, Lee. Keseronokan itu berganda melakukannya didepan orang, percayailah kata-kata saya. Lagi pun badan you yang tegap ini kalau tidak dipertontonkan orang lain, you akan dikatakan loket. Loket untuk mengkongsikan benda yang baik."

"Okay" Saya cuba beranikan diri dan mengikut langkah Rizal. Ketika kami bercakap kami melalui dapur hostel dan berjalan mengikut satu denai ke arah kolam air panas. Kami berjumpa dengan beberapa orang sepanjang perjalanan kami. Kami berkelakuan seperti biasa sahaja walaupun ada yang yang terperanjat melihat dua orang lelaki yang telanjang. Ada di antara mereka yang sebenarnya suka melihat. Bukankah badan kami sememangnya menarik dan seksi?

Saya dapati ada seorang lelaki yang umurnya empat puluhan mengekori kami dan Rizal memberitahu saya supaya membiarkannya sahaja.

"Jika mereka menganggap perbuatan kamu jijik mereka dengan sendiri akan pergi. Jika mereka suka menyaksikan kami, bermaksud mereka juga menggemarinya."

Selepas beberapa minit kami sudah tiba di kolam air panas. Di sekitar kawasan kolam air, terdapat ting lampu yang menyinari tempat itu. Dalam keadaan yang bogel, saya terus terjun ke dalam kolam renang untuk memanaskan badan. Berenang dalam keadaan bogel sesuatu yang saya telah lama mimpikan tetapi tidak pernah dapat peluang untuk mencuba. Rasanya sungguh enak. Saya dapat melepaskan segala-gala tanggungan dari diri saya. Tanggungan moral dan fizikal dan segala-galanya. Saya berasa seakan-akan telah menjadi sebahagian daripada alam semulajadi. Rizal juga berenang dalam keadaan bogel. Bentuk badannya yang seksi itu dengan pergerakannya yang lincah itu adalah suatu pertunjukan yang paling menarik. Saya kesal kerana tidak sempat membawa kamera saya dan saya pasti saya dapat mengambil gambar yang paling indah untuk Rizal dan dipamerkan dalam homepage saya. Pasti homepage saya akan menjadi lebih popular disebabkan oleh kehadiran gambar-gambar Rizal."
Mata lelaki yang gelojoh memandang kami itu dapat membuktikan hipotesis saya.

Setelah berenang dalam kolam, badan kami menjadi panas.  Menyaksi kelicahan Rizal berenang khasnya bahagian kemaluannya yang separuh tegang dan bersaiz penuh itu meningkatkan lagi keinginan saya.

Terdapatnya beberapa orang penonton yang tersembunyi di celah pepohon yang berhampiran itu juga menambahkan lagi keseronokan daripada aktiviti berenang bogel.

"Betul kata you, Rizal" saya keluar daripada kolam air dan sengaja menghala kepada lampu supaya penonton dapat melihat badan saya dengan lebih jelas. "Saya rasa bebas. Saya tidak mencedera atau  mengganggu sesiapa dengan berbogel."

"Kan saya dah kata, Lee" Rizal meniru pergerakan saya. Dia cuba mengeringkan badannya dengan tangan, sambil itu tangan yang satu lagi cuba membetulkan kedudukan batang zakarnya kelihatan sudah tiga suku keras itu dan sedang menghala ke depan. Saya terdengar keluhan "wow" daripada kalangan penonton dalam gelap.

Rizal memang mempunyai bentuk badan yang menarik. Tambahan lagi dengan bentuk serta ukuran batangnya yang unggul. Saya cuba mendekatinya. Saya memasukkan penisnya ke dalam mulutku. Cendewan besar itu terus mengeras dan memenuhi segala ruang yang terdapat dalam rongga mulut saya. Rizal mengeluh kesedapan sementara mengeluarkan kata-kata yang lucah seakan-akan dia telah mabuk. Mabuk kerana terlalu tinggi paras keseronokan yang sedang dia terima.

"Lee, saya rasa macam nak masuk you" nafas Rizal pantas.

"Di sini?" Say aragu-ragu. "Kita melakukannya di sini?"

Tanpa menunggu jawapan saya, dia terus melutut di depan saya dan menjilat batang zakar saya. Lidahnya yang kuat dan melekit itu segera merangsangkan keinginan saya. Dia terus menjilat seluruh kemaluan saya sehingga dia membuka peha saya untuk membuka dubur saya dengan lidahnya yang mahir itu. Ini kali pertama dubur saya dijilat oleh lidah secara mendalam sehinggakan saya teringin sangat hendak memasukkan batangnya yang besar itu ke dalam untuk mendapat keseronokan yang lebih hebat lagi.

"Ah... syok betul... Rizal, saya nak ini..."saya mencapai tangan saya untuk mendapatkan batangnya yang memang telah menegang dengan sepenuhnya. Hampir lapan ini panjangnya dan lilitannya lebih kurang seluruh genggaman saya. "Nah, ini pun dia..." dia menghulurkan batang zakarnya dan mencucukkannya ke dalam badan saya. Saya rasa sakit pada mula-mula, tetapi selepas Rizal menggerak sedikit demi sedikit, saya rasa kelazatanya yang amat berbeza.

"Belum separuh lagi tahu..." Rizal berkata dengan nada yang nakal. "Batang saya ini 8 inci. Not every body can take it ALL you know! So how much you want? I mean how many inches you can take?" Saya malu hendak jawab. Nampaknya boleh tawar-menawar lagi. Saya rasa nak jawab ALL, takut pula dia akan fikir saya ni gelojoh sangat. "I don't know... you buat keputusan" "Nah!" tiba-tiba dia menghentakkan batang zakarnya dengan  kuat. "take another inch." Dia terus menggoyangkan zakarnya dengan satu rentak yang sistematik. Saya rasa enak dan rangsangan dihantar seperti arus elektrik yang menyeronokkan. Lambat laun dia menambahkan kekuatan dan kelajuan pergerakannya. Sehinggakan pada suatu ketika, dia berkata: "be ready,
I want to insert all of it, and in full speed... ah..." dia terus mengerang keseronokan. Dia menghentak dengan kuat dan memberi kelazatan yang lebih kepada saya. Batang zakarnya yang besar itu bergerak di dalam dubur saya, saya seakan-akan dapat melukiskan bentuk zakarnya yang cantik dengan bentuk yang unik dan mempunyai urat-urat. Bentuk itu semakin jelas apabila dia mencapaikan tangannya kepada zakar saya yang juga sedang tegang itu. Dia menggosok batang zakar saya yang telah dilincirkan dengan peluh.

Saya dapat merasa bahawa zakar Rizal terus membesar di dalam badan saya. Jika bukan, mungkin dubur saya yang mengecut dan mengcengkam zakarnya yang semakin lancar, keluar dan masuk melalui lubang dubur saya. Lebih kurang selepas sepuluh minit kita beraksi di tepi kolam air. Penonton-penonton kita tidak sabar lagi. Lelaki yang telah lama mengekori kami tadi telah keluar dari rimba untuk melihat dengan lebih jelas aksi kami. Bukan setakat itu sahaja, dia juga menanggalkan kesemua pakaiannya dan merancap. Batang Rizal terus bergerak dan menggosok dalam duubur saya sehinggakan saya mencapai kemuncak dan memancutkan air mani. Selepas itu, Rizal terus mencabut keluar batangnya yang masih gagah. Saya terus menggenggam batang yang panas membara itu. "Bagi saya konek itu" lelaki itu yang sudah tegang batangnya itu merapatkan diri kepada Rizal. Di bawah cahaya lampu, saya dapat melihat badannya yang gagah serta berbulu dada lebat. Dia terus menghulurkan batangnya ke arah lubang dubur Rizal. Semua ini berlaku dengan pantas dan di luar dugaan.

Bersambung.....

no image

Rahsia tersurat

Pertama kali ketika aku membaca ruangan ini,aku mula rasakan ada sesuatu kenikmatan yang boleh diperolehi.aku segera mencari pasangan untuk kegiatan sex...lama aku mencari tetapi setelah 6 bulan baru aku ketemunya..

mamat ni budak utm jb.aku tengok bodi dia pun dah mengghairahkan..kita pergi ke
hostelnya.emm apa lagi..

pada mula aku malu nak mulakan..tapi setelah tangannya merayau-rayau di tempat
sulit ku..aku seolah-olah meredakan apa yang akan berlaku...

aku pun kissing ngan dia fuyoooooooo sedap beb...

kemudia aku dan dia buka baju sesama...dia pegang barang sulitku tanpa segan
silu.. apa yang memeranjatkan...dia sound aku nyer..KERASNYA!!!

emm

bangga wa cakaplu...emm..dipendekkan cerita aku pun terus hisap batang dia yang
besar tu..

bayangkanla baru 1st time...aku masukkan sepenuhnya dalam mulut aku
ni....ahh..ah.. dia mengerang kesedapan..

lepas tu dia isap aku nyer lak....

ahhh.ahh.. yess aku pun terasa kenikmatan...puas aku.. then aku pun bagi dia chance jolok aku nyer lubang keramat memang perit mulanya tapi kenikmatan mengatasi semuanya...

ahhh...ahh.... ahhh...emm.emmm.lepastu turn aku lak...sebaik saja kepala takuk aku mula masuk kat lobang dia aku dah rasakan yang aku ni cukup puas ..emm lepastu aku pun melancap sambil dia menghisap batangku...ahh..ah... yes!!air berharga aku keluar dan kupancutkan ke mulutnya..kemudia dia gunakan air mani tadi untuk melancap adik botaknya.lepas tu apa lagi..aku pun sama²mainkan peranan menggoncang batangnya dan hasilnya dinikmati bersama...sampai sekarang aku masih jalankan aktiviti ini dan aku mendapat kepuasan dengan mereka...

no image

Azri

Sewaktu berada di sebuah sekolah di sebuah negeri di semenanjung malaysia di tingkatan 5,aku sangat aktif dalam persatuan dan kelab di sekolah.Aku juga merupakan pustakawan sekolah sejak tingkatan 1 lagi.Aku mempunyai perawakan yang menarik,wajah yang tampan dan badan yang agak tegap menjadikan aku agak popular di kalangan pelajar sekolah waktu itu.Tetapi mungkin kerana aku ini juga adalah pengerusi putera islam sekolah maka aku terpaksa menjauhkan diri dari perasaan cinta dan sayang kepada mereka semua agar imej aku tidak jatuh di sekolah.Rupa-rupanya ada orang yang tidak senang hati melihat kepopularitian aku di sekolah.Dia ialah rakan aku juga tetapi berlainan kelas.Namanya ialah Azri. Azri aktif dalam sukan menyebabkan dia juga mempunyai agak ramai peminat memandangkan dia juga amat tampan orangnya.

Tingginya masa itu ialah 169 cm dan berat 55 kg.Rupa-rupanya Azri berdendam dengan aku kerana teman wanitanya selalu memuji aku dan memandingkan dirinya dengan aku. Pada suatu hari sewaktu sedang mengemas buku di perpustakaan sekolah kira-kira pukul 3 petang sebab aku bertugas pada waktu petang pada hari itu, Azri datang menemui aku dan menyatakan mahu berjumpa aku pada pukul 6 petang pada hari yang sama di kantin lama sekolah di belakang sekolah.Aku keberatan sebab terpaksa pulang awal ke rumah kerana ada hal keluarga tetapi setelah di desak oleh Azri, aku akur juga.Hati aku berdegup kencang kerana selama ini akutahu dia mendendami aku.


Selepas menutup perpustakaan pada pukul 5.45 petang dan menyerahkan kunci dipejabat sekolah, aku terus ke kantin lama sekolah aku di belakang sekolah. Kantin itu memang sudah lama terbiar dan di tutupi rumput yang sudah lebat di luarnya.Aku membuka pintu kantin itu dan masuk ke dalamnya. Aku melihat Azri sedang berdiri membelakangkan aku. Sebaik sahaja aku masuk, Azri menutup pintu kantin lama itu dengan menyendalnya dengan kerusi.Aku bertambah risau dengan perlakuan Azri itu.Selepas kira-kira 5 minit berdiri tanpa suara aku mula bersuara dengan menanyakan pada Azri kenapa dia memanggil aku ke situ.Azri tidak menjawab tetapi pantas memeluk erat diriku.....

bersambung.....
Wednesday, December 28, 2011
no image

Pengalaman di YMCA

Ini adalah cerita pengalaman pertama aku dengan lelaki mat salleh di England. Semasa itu umur aku 20 tahun dan sedang belajar di London. Semasa itu aku menjadi member di YMCA di sana kerana aku mengunakan facilities swimming pool, snooker, badminton, gym dan lain-lain lagi. Aku tidak tahu tempat showernya adalah secara terbuka tanpa bilik atau tirai. Pada mulanya aku rasa malu juga shower di situ, maklum lah aku ni bukan lah bertubuh macam he-man, normal budak melayu saja. Tapi satu hari aku kesana untuk berenang, tapi sebelum itu aku shower lah dulu. Aku perasan ada mat salled lelaki memandang aku ketika aku sedang shower. Aku pun tengok lah balik, dia sedang mengosok batang koneknya dengan sabun, makin lama makin besar dan ada semacam bengkok ke atas dah lah tu tak berpotong pulak. Aku rasa panjangnya lebih kurang 7inci, ditumbuhi dengan bulu blonde di sekitarnya.

Umurnya dalam lingkugan 30 an sementara tingginya hampir 6 kaki. Badan nya tak lah bermuscle sangat. Kami shower bersebelahan, aku terpegun melihat bahagian itu hingga aku tak sedar batang aku sendiri mulai keras. Aku ounya hanya 6 inci sahaja. Aku tengok mukanya dan dia tersenyum, aku merasa malu lalu terus keluar dari situ. Aku pergi ke changing room dan menyarung seluar mandi speedo aku. Selepas itu aku terus terjun ke swimming pool. Setelah beberapa minit, aku mendapati lelaki mat salleh
itu juga berada di situ. Dia menghampiri aku dan mengenalkan dirinya, namanya James. Kami berbual kosong selepas itu. Selepas beberapa minit dia menyatakan dia suka lelaki Asia, katanya kulit aku yang berwarna cokelat itu cantik sekali. Tangan kami mulai bersentuhan ketika kami berbual. Ketika itu tidak ada orang di kolam renang, jadi dia bertambah berani, dia memeluk aku, tubuh kami bersentuhan, dia mengesel batangnya ke batang aku. Enak betul rasanya apabila kedua batang kami yang masih berseluar mandi itu bergesel. Dia mencium mulut aku, lidahnya bermain di dalam mulut aku, aku membalas, dia menyedut lidah aku membuat aku lemas. Selepas beberapa minit kami keluar dari situ. Nasib baik tidak ada orang yang ada di situ kerana kedua-dua batang kami menonjol seluar mandi. Kami ke bilik shower, tiada orang berada disitu, kami kembali berpelukan di bawah shower, tangannya menyeluk masuk di belakang dan meramas punggung aku.

Dia menarik aku rapat supaya batang kami kembali bergesel, dia sudah tahu kelemahan aku. Aku cuba menyeluk masuk kedalam seluar nya untuk mendapatkan batangnya yang keras itu tetapi kami terdengar bunyi pintu di buka. Dengan cepat kami beredar dari situ. Di bilik changing dia mengajak aku ke biliknya. Rupanya dia menyewa di YMCA. Aku turut sahaja sebab nafsu aku sudah naik. Sampai sahaja di bilik, kami kembali berpelukan lagi, mulut kami bertaup tetapi tangan kami meliar di tubuh. Sebentar
kemudian kami sudah telanjang, akhirnya batangt konek kami bertemu, dia memegang keduanya, dan melancap kedua batang itu. Aku cukup tak tahan, sambil itu tangan nya meramas punggung aku, bermain di alur punggung aku. Aku melutut di hadapanya, aku menjilat kepala koneknya yang besar itu, masin aku rasa tapi sedap. Air mazinya sudah meleleh keluar, aku jilat dan menghisap kepala koneknya. Dia menarik kepala aku lebih rapat. Ahhh dia mau aku hisap koneknya itu, lalu terus aku kulum dengan berahi. Pada mulanya tak habis masuk, tapi dia tetap menarik kepala aku. Katanaya dia mahu aku kulum sampai habis. Aku terus mengulum, buah nya juga aku jilat dan kulum, best. Selepas beberapa minit aku rasa dia mau terpancut, dia cepat suruh aku berhenti, dia membawa aku ke katil. Aku terlentang, dia menindih aku, dia menjilat telinga dan menyedut leher aku, sementara menyondol batang koneknya ke batang aku.

Air mazi aku sudah banyak keluar, dia juga begitu, basah dan melekit bahagian itu. Selepas itu dia menhisap dan menggigit puting tetek aku hingga aku meronta kesedapan. Dia turun ke bawah pusat untuk mendapatkan batang aku yang keras dan menegang itu. Macam bayi mendapat tetek di kerjakan konek aku, dia menghisap dan menyedut konek aku, aku mengerang kesedapan, terangkat punggung aku. Dia juga mengulum buah aku dan menghisapnya. Aku sudah tidak tahan dengan mat salleh ini, aku mula terpancut
ke dalam mulutnya, aku ingat dia nak lepas kan konek aku tetapi sebaliknya lebih kuat lagi dia menghisap.Dia nak betul rasa air mani orang melayu rupanya. Aku meronta dan mengeliat kesedapan apabila air mani terpancut kedalam mulutnya. Dia seakan memerah air mani aku sampai habis. Selepas memberi aku beberapa minit untuk berehat, dia memusing tubuh aku ke belakang hingga aku tertiarap, dia menjilat alur punggung aku, aku menonggek kan punggung aku keatas, dia membuka alur punggung aku lalu menjilat dubur aku. Sedap betul hingga konek aku mulai keras dan tegang kembali, dia menjolok dubur aku dengan lidahnya. Aku mengerang dan menonggeng punggung aku ke atas. Dia mengambil minyak vaselin dan menyapu koneknya dan dubur aku. Kemudian dia mulai memasukkan koneknya ke dalam dubur aku perlahan-lahan. Tubuh kami sudah menjadi satu. Aku meronta kesakitan pada mulanya, dengan cepat dia menyeluk pinggang aku, mendapatkan konek aku yang sudah mulai kendur itu. Dia melancap konek aku dambil menyedut lehar aku dari belakang. Aku merasa sakit bercampur enak selepas itu kerana konek aku menjadi keras kembali kerana di lancap oleh James.

Selepas mengetahui perkara itu, dia mulai menyorong tarik koneknya kedalam dubur aku, aku menolak punggung aku ke belakang setiap kali dia menyorong koneknya ke dalam. Sedap betul rasanya apa lagi dengan konek aku sudah keras dan tegang walaupun James sudah berhenti melancapnya. Dia mulai mempercepatkan pergerakan nya hingga dia terpancut ke dalam punngung aku, ketat dan hangat sangat katanya, dia sendiri tak tahan. Aku juga turut terpancut dalam masa yang sama, hingga habis basah kain cadar katilnya itu. Selepas itu kami tertidur kepenatan, tapi tengah malam kami bersetubuh lagi, dia masih tak puas katanya. Aku juga begitu. Pagi esoknya aku pula menghisap koneknya ketika dia masih tidur, dia terjaga apabila mendapati mulut aku berada di sana, dia terpancut ke dalam mulut aku. Kami selalu berjumpa selepas itu dan aku selalu bermalam di bilik nya, bersetubuh dengan James. Ada lagi cerita.... tunggu next change !!
no image

PESAKITKU

Pintu bilik pemeriksaan diketuk. Kedengaran suara lelaki dengan lembut bertanya
diluar


'Hulo ada orang ke kat dalam?"

"Masuk" kataku dengan ringkas tapi assertive.

Seorang jejaka hensem bertubuh average slim masuk ke dalam. Jam masih menunjukkan jam 7:45pagi. Aduh..awal sangat patient ni datang. Aku mengeluh sorang diri.

Aku datang awal ni untuk buat kertas kerja sikit. Anyway ku layan jugak.

"Duduklah"kataku.

"Saya bukan patient Cik tapi kerja kat sebelah tu!"


"I c"kataku. "Nak apa kat c ni".

"Saja lepak.. n mungkin Cik dapat selesaikan masalah saya?" tanyanya.

"Apa masalah awak?"tanyaku lagi.
Selantas dia berdiri dan menuding ke arah pelirnya. "Anu saya ni lain sikit bila
lihat awak le" ku lihat mukanya dan dia tersenyum.

Ermm..bagaikan orang mengantuk ditadahkan bantal..ermmm...

Mula2 ku usap2 bahangian batangnya. Wow..tiba2 terasa besar dan hidup dengan
usapanku.
Ku unzip seluarnya.
"Toingg!!" Keluar dah...Aduii..besarnya!!

Ku jilat dengan hujung lidahku.... mmmm...macam colat aiskerim...sedap..
Kedengaran dia besuara...lembut penuh asyik..
"Aaaaa". Ku masukkan batangnya kedalam mulutku..Keluar masuk..keluar masuk...

Ku main dengan hujung lidahku mid portion batangnya..Wah..kenikmatan dapat ku
dengar.."AAaaaahh"

Ku coba deepthroat...Dapat masuk...wuhuiii..syoknya...

Dia suka..aku pun suka...

Ku rasa batangnya semacam membesar..dan menegang kuat.. Yahoo..hadiahku dah nak diberinya..

"Aaaaaa"jeritnya sikit.. Ku minum..hhh.. puas aku.. hilang dahagaku pagi itu.

Itulah kali pertama dan bukan kali terakhir ku bersama budak kat sebelah tempat
kerjaku tuh... I love daring man le katakan!!



Copyright © 2012 Cerita lucah wattpad All Right Reserved